Postingan

Menampilkan postingan dengan label Biologi

Ciri dan sifat Bryophyta

Ciri dan sifat Bryophyta. Banyak kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi makhluk hidup yang dikemukan oleh para ahli, dan masing-masing ada kelebihan dan ada kekurangannya. Beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk klasifikasi tumbuhan antara lain didasarkan atas ciri jumlah sel penyusunan tubuh tumbuhan, talus, korneus, alat reproduksi, pigmen, dan struktur jaringan pengangkut. Dunia tumbuhan (Plantae) dibedakan menjadi dua, yaitu Thallophyta dan Cormophyta. Cormophyta meliputi Cormophyta berspora dan Cormophyta berbiji. Cormophyta berspora meliputi dua divisio tumbuhan, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut) dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Sedangkan Cormophyta berbiji hanya meliputi satu divisio, yaitu Spermatophyta dan Anthophyta yang berarti tumbuhan berbiji/tumbuhan berbunga. Divisio Bryophyta Bryophyta meliputi tumbuhan lumut hati, lumut tanduk, dan lumut daun. Secara morfologis berbeda dengan Thallophyta, tetapi kadang-kadang sulit dibedakan dengan alga. Ukuran tu

Perkembangan embrio makhluk hidup

Perkembangan embrio makhluk hidup. Teori rekapitulasi atau hukum biogenetik menyatakan bahwa perkembangan beberapa embrio makhluk hidup merupakan pengulangan secara singkat tahap-tahap sejarah nenek moyang makhluk hidup yang bersangkutan. Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Van Baer, yang menunjukkan bahwa keadaan perkembangan organisme berasal dari keadaan perkembangan nenek moyangnya. Kemudian Karl Ernst Haeckel memperbaiki konsep tersebut yang maksudnya bahwa individu dalam perkembangannya melalui suatu masa dari nenek moyangnya menjadi bentuk dewasa. Satu contoh rekapitulasi yang baik adalah perbandingan perbedaan embrio Vertebrata sebagai perbandingan dalam perkembangannya. Menurut Darwin, embriologi merupakan salah satu petunjuk adanya evolusi. Vertebrata ditinjau secara anatomi dan morfologi mempunyai perbedaan. Namun, jika ditinjau dari perkembangannya mulai dari zigot hingga embrio mempunyai persamaan-persamaan tertentu. Misalnya zigot 2, 4, 8, morula, blastula sampai gas

Homolog dan analog pada makhluk hidup

Homolog dan analog pada makhluk hidup. Berbagai makhluk hidup yang kelihatannya sangat berbeda ternyata masih menunjukkan banyak unsur persamaan. Apabila setiap jenis hewan diciptakan secara terpisah, maka tidak ada satu unsur pun yang menunjukkan adanya suatu persamaan. Perbandingan anatomi dari beberapa makhluk hidup menunjukkan adanya hubungan perkerabatan di antara makhluk hidup yang bersangkutan. Dengan manusia, anggota depan kucing, anggota depan kuda, anggota depan singa laut, dan sayap kelelawar (kalong) mempunyai struktur tulang esensial yang sama. Oleh karena arah evolusi dari makhluk-makhluk tersebut (manusia, kucing, kuda, singa laut, dan kelelawar) berbeda maka terjadilah perubahan-perubahan adaptif yang berbeda pula, sehingga fungsi organ-organ itu menjadi berbeda. Beberapa organ yang memiliki bentuk asal yang sama, tetapi berbeda fungsinya disebut homolog. Organ-organ yang mempunyai fungsi sama tetapi tidak mempunyai bentuk asal yang sama disebut analog. Seperti antara m

Variasi dalam satu keturunan makhluk hidup

Variasi dalam satu keturunan makhluk hidup. Makhluk hidup sekarang ini berasal dari makhluk hidup di masa lampau yang mengalami perubahan secara perlahan-lahan. Setiap spesies selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Setahap demi setahap sifat-sifat spesies itu akan berubah ke arah yang lebih serasi dengan keadaan lingkungannya. Proses perubahan dari makhluk hidup yang sederhana menjadi lebih sempurna, berlangsung secara bertahap dalam kurun waktu yang sangat lama. Bukti-bukti yang diberikan Darwin bukan merupakan bukti yang langsung, sebab evolusi berlangsung secara perlahan-lahan dan telah berlangsung semenjak adanya kehidupan di bumi ini. Variasi dalam satu keturunan Tidak ada dua individu yang mempunyai sifat yang sama benar. Antara individu-individu yang tergolong dalam satu spesies masih terdapat perbedaan-perbedaan, misalnya perbedaan warna, ukuran, berat, kerja faal, serta kebiasaan-kebiasaan lain. Hal ini berarti bahwa makhluk hidup dalam satu spesies berv

Pendapat Darwin tentang seleksi alam

Pendapat Darwin tentang seleksi alam. Setiap makhluk hidup harus selalu berusaha atau berjuang untuk mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan guna menjaga kelangsungan hidupnya, misalnya dalam hal memperoleh cahaya, makanan dan air. Umumnya, unsur-unsur ini diperoleh melalui suatu persaingan yang dapat terjadi pada satu spesies dan dan dapat juga persaingan ini terjadi di antara individu-individu dari spesies lain. Bagi individu yang menang dalam persaingan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis maka individu tersebut akan tetap hidup (strugle for existences). Alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang hidup di dalamnya. Hanya individu-individu yang dapa menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya yang akan tetap hidup terus, sedangkan individu-individu yang tidak dapat menyesuaikan dirinya akan musnah (natural selection). Hal ini yang dimaksud oleh Darwin dalam teori evolusinya sebagai seleksi alam. Evolusi menurut Darwin tidak lepas dari kenyataan-kenyataan seb

Perbedaan teori Lamarck dan teori Charles Darwin

Perbedaan teori Lamarck dan teori Charles Darwin Teori Lamarck (1744 - 1829) Lamarck adalah seorang ahli biologi bangsa Perancis. Menurut Lamarck, perubahan ciri dan sifat pada makhluk hidup terjadi karena adaptasi terhadap lingkungan dan ciri serta sifat yang berubah ini diwariskan kepada keturunannya. Untuk menjelaskan teorinya ini Lamarck memberikan contoh evolusi pada leher zarafah (jerapah). Zarafah-zarafah sering memakan daun pada pohon-pohon yang tinggi. Keadaan lingkungan seperti itulah yang menyebabkan leher zarafah bertambah panjang dan tinggi dan badannya pun bertambah demikian. Apabila suatu alat tubuh sering dipergunakan maka akan tumbuh sempurna. Namun, jika jarang atau sama sekali tidak digunakan maka pertumbuhan alat tubuh tersebut terhambat. Tiap-tiap perubahan yang dialami oleh suatu makhluk hidup selama hidupnya akan diwariskan kepada keturunannya. Dengan demikian, keturunannya akan memiliki struktur tubuh yang lebih sempurna dan sesuai dengan keadaan lingkungannya d

4 cara pengawetan makanan

4 cara pengawetan makanan. Dengan makin majunya cara bercocok tanam dan beternak, maka hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan semakin bertambah pada setiap satuan luas lahan. Kelebihan hasil perlu disimpan dengan baik agar tidak cepat rusak, sehingga dapat dipergunakan di kemudian hari. Dalam penyimpanannya tersebut perlu dijaga agar nilai gizi bahan makanan tidak banyak berkurang. Agar bahan makanan yang disimpan mungkin dalam jangka waktu yang lama tidak rusak, maka perlu dilakukan pengawetan atau preservasi. Cara pengawetan yang paling umum terhadap bahan makanan dapat dilakukan secara kimia, fisika, biologi, dan radiasi. Pengawetan secara kimia Sistem pengawetan secara kimia ini paling banyak dilakukan, karena dianggap yang paling murah dan mudah. Pengawetan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Dengan nilai pH rendah (umumnya dibawah nilai 5,5), yaitu dengan penambahan asam organik, misalnya asam benzoat dan asam laktat, ataupun asam-asam lainnya, misa

Klasifikasi Lima Kingdom

Cara lain menggolongkan makhluk hidup, antara lain yang dikemukakan oleh RH Whitaker dari Comell University. Dasar Klasifikasi Lima Kingdom Whitaker menggolongkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, didasarkan atas 3 kriteria, yaitu sebagai berikut 1. Tubuh organisme tersusun atas sel prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai selaput inti, tetapi mempunyai bahan inti. Sel sukariotik adalah sel yang mempunyai selaput inti yang membatasi bagian inti sel dengan bagian protoplasma lainnya. 2. Tubuh organisme bersel satu (uniselluler) atau tersusun atas banyak sel (multiselluler). 3. Tipe nutrisinya, yaitu fotosintetik, absorbtif atau ingestif (memakan makanannya) organisme yang fotosintetik membuat matahari sebagai sumber energi. Organisme yang absorbtif menyerap makanan dari lingkungannya maka organisme tersebut hidup pada atau di dalam sumber makanannya. Organisme yang ingestif kebanyakan bergerak aktif untuk memperoleh makanan. Penggolongan makhluk hid

Klasifikasi Dua Kingdom

Klasifikasi dua Kingdom telah dicetuskan sejak zaman Aristoteles, yaitu organisme dibedakan dalam dunia tumbuhan dan dunia hewan. Pembagian ini sangat sesuai untuk organisme, seperti kucing, anjing, kupu-kupu, tomat, kentang dan organisme lain yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan tampak jelas perbedaannya antara tumbuhan atau hewan. Beberapa organisme baru diketahui termasuk hewan atau tumbuhan, setelah ditemukan mikroskop dan bahan-bahan kimia yang dapat membantu penelitian biologi. Bagaimana klasifikasi organisme yang tidak memiliki ciri-ciri yang dimiliki tumbuhan maupun hewan? Contoh : 1. Beberapa organisme bersel satu mempunyai klorofil, hidup dalam air dan dapat bergerak aktif. 2. Jenis jamur mempunyai ciri-ciri tumbuhan, tetapi tidak berklorofil sehingga tidak dapat membuat makanannya sendiri. Organisme ini menyerap makanan dari lingkungannya. 3. Bakteri banyak jenisnya yang tidak dapat berfotosintesis. Seperti halnya jamur organisme ini menyerap makanan dari lingkungann

Sistem tata nama ganda

Sistem tata nama ganda. Tata nama ganda pertama kali diperkenalkan oleh Gaspar Bauhin dalam bukunya yang berjudul "Pinax Theatri *Botanical", diterbitkan pada tahun 1623.Tetapi yang dinyatakan sebagai pencetus Sistem Nama Ganda adalah Carolus Linnaeus, karena Linnaeus yang menerapkan secara konsisten sistem tersebut, yaitu dalam bukunya yang berjudul "Species Plantarum" tahun 1753. Pemberian nama oleh Linnaeus ini baru berlaku tahun 1867 untuk tata nama tumbuhan dan tahun 1898 untuk tata nama hewan. Setiap nama tumbuhan maupun hewan yang baru, sebelum dipakai harus disahkan terlebih dahulu oleh para ahli botani maupun zoologi dalam pertemuan tingkat internasional di Genewa. Nama itu diatur dalam kode internasional tata nama tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclatur) untuk tumbuhan dan untuk hewan dalam kode internasional tata nama hewan (International Code of Zoological Nomenclatur). Cara penulisan nama jenis Cara menulis nama jenis dengan tata nama gand

Tata cara pemberian nama bidang biologi

Tata cara pemberian nama bidang biologi. Pemberian nama suatu individu (hewan atau tumbuhan) di daerah yang berlainan terkadang tidak sama. Misalnya mangga (Mongifera indica) penduduk di Jawa tengah memberi nama pelem, tetapi di Jawa Timur diberi nama poh dan ada pula di daerah lain yang menyebutnya buah pauh. Di negara lain pemberian nama pada suatu individu yang bermacam-macam ini akan membingungkan dan sulit untuk mengenalinya. Oleh karena itu, perlu adanya tata cara pemberian nama pada suatu individu. Pemberian nama suatu individu biasanya ada kaitannya dengan salah satu sifat atau lebih yang dimiliki oleh individu tersebut, misalnya saja ganggang (Oscillatoria). Pemberian nama ini bergerak maju mundur atau disebut gerak oscillatoris sehingga diberi nama Oscillatoria yang merupakan ciri khasnya. Ciri khas lain yang dapat dimiliki suatu individu masih banyak lagi, misalnya dapat berupa warna, bau, bentuk dan asal individu. Pemberian nama suatu individu belum tentu cukup satu kata sa

Dasar klasifikasi makhluk hidup lama dan modern

Dasar klasifikasi makhluk hidup lama dan modern. Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup yang pernah berkembang dan dikemukakan oleh para ahli ada 2, yaitu dasar-dasar klasifikasi yang lama dan dasar-dasar klasifikasi modern. 1. Dasar-dasar klasifikasi yang lama a. Metode empiris Menurut metode empiris, organisme dikelompokkan berdasarkan persamaan urutan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya dan tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya. b. Metode rasional Menurut metode rasional organisme dikelompokkan berdasarkan hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang dimiliki. Metode ini dapat dibedakan menjadi sistem, yaitu : 1) Sistem praktis, yaitu organisme dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang berguna. Misalnya persamaan ciri dapat dimakan atau tidak, dapat digunakan untuk obat atau tidak, menghasilkan buah atau tidak, dan menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini antara lain St. Agustine (abad 4 SM) 2) Sistem artifisial, yaitu organisme dikelompokkan

Pencegahan terhadap erosi oleh manusia

Pencegahan terhadap erosi oleh manusia. Di dalam ekosistem manusia berkedudukan sebagai komponen biotik yang mampu mengubah lingkungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dimungkinkan karena manusia memiliki kemampuan untuk belajar (kecerdasan), kemampuan untuk berkomunikasi, kemampuan untuk memecahkan masalah dan sebagainya. Dengan kemampuan yang dimiliki, manusia berusaha mengelola lingkungan hidupnya. Adapun tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencapai keseimbangan lingkungan demi terwujudnya kesejahteraan manusia. Usaha pengelolaan lingkungan hidup dapat ditempuh melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut : 1. Pengawetan tanah. 2. Perlindungan flora dan fauna langka. 3. Pencegahan pencemaran. 4. Pengaturan tata guna lahan dan air yang tepat. 5. Pemanfaatan sumber daya alam. Pengawetan tanah Tanah merupakan benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik (sisa hewan d

Organ reproduksi wanita bagian dalam dan luar

Organ reproduksi wanita bagian dalam dan luar. Organ reproduksi wanita dibagi menjadi organ reproduksi bagian dalam dan organ reproduksi bagian luar. 1. Organ reproduksi bagian dalam a. Ovarium (indung telur) Berjumlah sepasang, kecil, bentuknya seperti biji buah kenari, terdapat di dalam rongga badan di daerah pinggang, dan dipegang oleh suatu selaput yang kuat. Merupakan tempat pembentukan sel telur (ovum), hormon estrogen dan progesteron yang penting dalam pengaturan menstruasi. Pembentukan telur terjadi melalui pembentukan folikel. Bila folikel telah masak (berukuran besar dan berisi cairan) akan menuju ke permukaan ovarium, kemudian pecah dan ovum akan keluar dari ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi dan terjadi sekali dalam satu bulan. b. Saluran-saluran reproduksi 1) Saluran Fallopi (saluran telur) Berjumlah sepasang Pangkalnya berbentuk corong berjumbai yang berfungsi untuk menangkap sel telur. Berfungsi mengantarkan sel telur dari ovarium ke uterus (rahim) dengan bantuan sil

4 sistem organ reproduksi pria

4 sistem organ reproduksi pria. Manusia berreproduksi secara seksual melalui peleburan sel sperma dengan sel telur. Selanjutnya sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi fetus di dalam salah satu bagian dari sistem organ reproduksi wanita. Organ reproduksi pada manusia mulai berfungsi pada masa pubertas. Bagian-bagian dari sistem organ reproduksi pada pria 1. T*stis a. Berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. b. Terdapat di dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum dan terletak di luar rongga perut. c. Mengandung banyak pembuluh halus (tubulus seminiferus) yang merupakan tempat pembentukan sp*rma. d. Berfungsi juga untuk menghasilkan hormon kelamin jantan yang utama, yaitu testosteron. 2. Saluran-saluran reproduksi a. Epididymis 1) Berjumlah sepasang. 2) Berupa saluran panjang yang berkelok-kelok dan terdapat di dalam kantung skrotum. 3) Merupakan tempat pematangan lebih lanjut dan penyimpanan sperma. b. Saluran sp*rma (vas deferens)

Reproduksi pada 5 hewan vertebrata

Reproduksi pada 5 hewan vertebrata 1. Pisces (ikan) Anggota pisces pada umumnya mengadakan reproduksi dengan bertelur (ovipar). Pembuahan atau fertilisasi terjadi di luar tubuh (fertilisasi eksternal). Gonad (kelenjar kelamin) epasang terdapat di antara usus dan pneumatosif. Gonad dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Pada ikan jantan disebut t*stis, berwarna putih. b. Pada ikan betina disebut ovarium, tampak berupa seperti agar-agar jernih dan terlihat bintik-bintik karena berisi sel telur. Anggota pisces pada umumnya mengadakan reproduksi dengan bertelur (ovipar). Pembuahan atau fertilisasi terjadi di luar tubuh (fertilisasi eksternal). Gonad (kelenjar kelamin) epasang terdapat di antara usus dan pneumatosif. Gonad dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a. Pada ikan jantan disebut t*stis, berwarna putih. b. Pada ikan betina disebut ovarium, tampak berupa seperti agar-agar jernih dan terlihat bintik-bintik karena berisi sel telur. 2. Amfibi Merupakan hewan ovipar, yang fer

Tentang pembentukan sp*rma, ovum dan Fertilisasi

Tentang pembentukan sp*rma, ovum dan Fertilisasi. Semua anggota vertebrata berkembang biak secara generatif, yaitu melalui peleburan ovum dan sp*rma.1. Cara pembentukan sp*rmasp*rma dibentuk oleh sepasang testis (kelenjar kelamin). Prosesnya disebut sp*rmatogenesis. Dari satu sel yang bermeiosis akan terbentuk empat sel sp*rma hidup. sp*rma ini selanjutnya akan disalurkan dari testis melalui vasdeferens. Pembentukan sp*rma dipengaruhi oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. FSH ini merangsang testis untuk membentuk testosteron dan androsteron yang berfungsi untuk merangsang testis membentuk sp*rma. 2. Cara pembentukan ovum Ovum dibentuk di dalam sapasang ovarium. Pada burung hanya terdapat satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Sedangkan sebelah kanan rudiment. Dari satu sel yang bermeiosis terbentuk empat sel yang baru dan tiga sel, kemudian mati disebut polosit, dan satu lagi hidup disebut ovum. Proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Se

Perkembangbiakan 6 macam vertebrata

Perkembangbiakan 6 macam vertebrata. Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak bertulang belakang. Termasuk di dalamnya Protozoa, Porifera, Coelenterata, Echinodermata, Vermes, Molusca dan Arthropoda. 1. Protozoa Protozoa berkembang biak secara vegetatif dengan pembelahan amitosis, kecuali Paramaecium dan Sporozoa. a. Paramaecium Paramaecium selain berkembang biak secara vegetatif juga secara generatif, yaitu dengan konjugasi. Paramecium berkonjugasi bila sudah tidak dapat berkembang biak secara vegetatif. Dari dua Paramaecium yang berkonjugasi akan menghasilkan dua Paramaecium baru, kemudian masing-masing akan berkembang biak secara vegetatif. Konjugasi pada Paramaecium  Dua Paramaecium bersatu pada bagian mulut. Mikronukleus membelah secara meiosis menjadi empat mikronukleus, kemudian yang tiga lenyap sedang yang satu membelah lagi menjadi dua yang tidak sama besarnya, sedangkan makronukleus berdegenerasi. Mikronukleus yang terbentuk saling dipertukarkan sehingga terbentuk nuk

Reproduksi Bryophyta dan Pteridophyta

Gambar
Reproduksi Bryophyta dan Pteridophyta - Bryophyta dan Pteridophyta mengadakan reproduksi dengan metagenesis, yaitu terjadinya pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif. Keturunan kawin disebut gametofit, selnya bersifat haploid. Sedangkan keturunan tak kawin disebut sporofil selnya bersifat diploid. Bryophyta Reproduksi generatif pada tumbuhan lumut dengan menghasilkan sel kelamin jantan disebut anteridium dan sel kelamin betina disebut arkegonium. Pertemuan antara anteridium dan arkegonium menghasilkan zigot (2n) yang akan berkembang menjadi sporogonium. Reproduksi vegetatif dengan spora. Diagram reproduksi Pteridophyta Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofil (2n) yang terbentuk melalui fase vegetatif. Berdasarkan sporanya, Pteridophyta dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Paku Homospora 2. Paku Heterospora 3. Equesetinae, peralihan antara homospora ke heterospora. Siklus hidup paku homospora Siklus hidup paku heterospora Siklus hi

Reproduksi generatif pada tumbuhan

Reproduksi generatif pada tumbuhan. Reproduksi generatif pada tumbuhan terjadi melalui dengan dua cara, yaitu secara generatif dan secara vegetatif. Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru didahului dengan peleburan antara gamet jantan dan betina atau melalui suatu perkawinan. Oleh karena itu, individu baru sebagai hasil perkawinan memiliki sifat yang berasal dari perpaduan kedua induknya. Reproduksi generatif pada tumbuhan dapat berlangsung melalui beberapa cara, antara lain : konjugasi, isogami, anisogami dan pembuahan. a. Konjugasi Konjugasi adalah pertemuan atau persatuan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya, namun keduanya memiliki dua sifat atau muatan yang berbeda. Yakni sifat jantan dan sifat betina. Dalam proses konjugasi terjadi peleburan inti atau koriogami yang yang selanjutnya diikuti dengan peleburan plasma atau plasmogami. Reproduksi semacam ini dapat dijumpai pada tumbuhan tingkat rendah, yakni alga. Sebagai contoh berlangsungnya