Tentang pembentukan sp*rma, ovum dan Fertilisasi
Tentang pembentukan sp*rma, ovum dan Fertilisasi. Semua anggota vertebrata berkembang biak secara generatif, yaitu melalui peleburan ovum dan sp*rma.1. Cara pembentukan sp*rmasp*rma dibentuk oleh sepasang testis (kelenjar kelamin). Prosesnya disebut sp*rmatogenesis. Dari satu sel yang bermeiosis akan terbentuk empat sel sp*rma hidup. sp*rma ini selanjutnya akan disalurkan dari testis melalui vasdeferens.
Pembentukan sp*rma dipengaruhi oleh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. FSH ini merangsang testis untuk membentuk testosteron dan androsteron yang berfungsi untuk merangsang testis membentuk sp*rma.
2. Cara pembentukan ovum
Ovum dibentuk di dalam sapasang ovarium. Pada burung hanya terdapat satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Sedangkan sebelah kanan rudiment. Dari satu sel yang bermeiosis terbentuk empat sel yang baru dan tiga sel, kemudian mati disebut polosit, dan satu lagi hidup disebut ovum.
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Selanjutnya ovum akan disalurkan dari ovarium melalui tuba falopii (saluran telur). Keluarnya ovum dari ovarium disebut ovulasi.
Masaknya ovum dipengaruhi oleh hormon FSH. FSH merangsang terbentuknya folikel yang berisi telur yang sudah masak. Folikel terbentuk karena ovarium menghasilkan hromon estradiol estrogen yang dirangsang oleh FSH.
Di dalam folikel juga terdapat hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan uterus untuk pertumbuhan embrio. Setiap ovum memiliki cadangan makanan untuk pertumbuhan embrio.
3. Fertilisasi
Fertilisasi adalah peleburan antara ovum dan sp*rma. Fertilisasi biasanya didahului dengan kopulasi, yaitu penyampaian sp*rma pada ovum. Fertilisasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Fertilisasi eksternal, yaitu fertilisasi yang terjadi di luar tubuh makhluk hidup. Ini terjadi pada ikan dan katak.
b. Fertilisasi internal, yaitu fertilisasi yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Ini terjadi pada reptil, aves dan mamalia.
Berdasarkan pertumbuhan embrionya vertebrata dapat dibedakan menjadi ovipar, vivipar dan ovovipar.
1) Ovipar, yaitu hewan bertelur dan ovumnya memiliki deutoplasma yang banyak sekali. Embrio tumbuh dengan seluruh makanannya yang berasal dari deutoplasma sampai tubuh menjadi sempurna. Ada juga ovum yang berdeutoplasma banyak, tetapi hanya cukup untuk pertumbuhan embrio sampai bentuk larva. Pertumbuhan selanjutnya terjadi di luar, misalnya pada katak.
2) Vivipar, yaitu hewan beranak dan ovumnya berdeutoplasma sedikit. Deutoplasma hanya cukup untuk pergerakan zigot sampai ke uterus. Untuk pertumbuhan zigot dalam uterus, makanan di ambil dari induknya melalui plasenta kemudian disalurkan melalui tali pusat, misalnya pada mamalia.
3) Ovovipar (beranak dan bertelur) embrio berkembang dalam tubuh induknya, tetapi tidak ada hubungan nyata dengan jaringan induk untuk keperluan pemberian makanan. Embrio tumbuh dengan makanan yang berasal dari deutoplasma. Induknya hanya menyalurkan O2 saja, misalnya pada kadal, ular dan ikan.
Baca juga: Reproduksi Bryophyta dan Pteridophyta
Komentar
Posting Komentar