Pencegahan terhadap erosi oleh manusia

Pencegahan terhadap erosi oleh manusia. Di dalam ekosistem manusia berkedudukan sebagai komponen biotik yang mampu mengubah lingkungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dimungkinkan karena manusia memiliki kemampuan untuk belajar (kecerdasan), kemampuan untuk berkomunikasi, kemampuan untuk memecahkan masalah dan sebagainya.

Dengan kemampuan yang dimiliki, manusia berusaha mengelola lingkungan hidupnya. Adapun tujuan pengelolaan lingkungan hidup adalah untuk mencapai keseimbangan lingkungan demi terwujudnya kesejahteraan manusia.

Usaha pengelolaan lingkungan hidup dapat ditempuh melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut :
1. Pengawetan tanah.
2. Perlindungan flora dan fauna langka.
3. Pencegahan pencemaran.
4. Pengaturan tata guna lahan dan air yang tepat.
5. Pemanfaatan sumber daya alam.

Pengawetan tanah

Tanah merupakan benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik (sisa hewan dan tumbuhan). Tanah merupakan medium pertumbuhan bagi tumbuh-tumbuhan.

Tempat hidup manusia, hewan, berbagai jenis mikroorganisme tempat reserfoar air dan sebagainya. Karena itu, begitu pentingnya fungsi tanah bagi kehidupan sehingga perlu dilakukan upaya pengawetan tanah. Ada dua hal yang sangat penting dalam upaya pengawetan tanah.

1. Pengembalian kesuburan tanah
Untuk mengembalikan kesuburan tanah dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Rotasi tanaman, yaitu menanami sebidang tanah dengan beberapa jenis tanaman secara bergantian atau bergilir. Rotasi tanaman bertujuan untuk menjaga keseimbangan unsur-unsur hara di dalam tanah, sehingga kesuburan tanah tetap terjaga.

b. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur-unsur hara tertentu yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan, sehingga keseimbangan unsur-unsur hara tetap terjaga. Pupuk yang sering digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Pupuk buatan (anorganik), contoh : NPK, ZA, dan sebagainya
2) Pupuk organik, contoh :
- Pupuk kandang : berasal dari kotoran hewan.
- Pupuk hijau : berasal dari tumbuh-tumbuhan.
- Pupuk kompos : berasal dari sampah yang dibusukkan.

2. Mencegah terjadinya erosi
Profil tanah terdiri atas lapisan top soil, subsoil dan batuan induk. Lapisan top soil merupakan lapisan paling atas yang kaya akan bahan organik dan merupakan lapisan tanah yang paling subur. Lapisan topsoil akan mudah sekali terkikis oleh air ataupun angin bila pada areal tersebut tidak terdapat vegetasi/tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai penahan.

Oleh karena itu, untuk menjaga agar tanah tetap subur dihindari adanya erosi. Pencegahan erosi dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut :
a. Reboisasi pada lahan yang gundul. Dengan reboisasi aliran air di permukaan yang dapat mengakibatkan erosi dapat ditahan oleh akar tumbuhan.

b. Membuat sengkedan/terasiring pada lahan miring.

c. Pengaturan penebangan pohon di hutan. Pada waktu akan menebang pohon perlu diperhatikan : umur pohon, diameter pohon, dan sebagainya sesuai dengan aturan yang ada.

d. Pembajakan tanah dengan arah melintang terhadap tanah yang miring.

e. Pengaturan tanaman secara selang-seling antara tanaman yang berakar dan berakar sedikit.

f. Menanami lahan miring dengan tanaman penutup/vegetasi penutup yang memiliki sifat sistem perakaran dalam, pertumbuhan cepat, sehingga mampu menahan aliran air.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang