Perkembangan embrio makhluk hidup

Perkembangan embrio makhluk hidup. Teori rekapitulasi atau hukum biogenetik menyatakan bahwa perkembangan beberapa embrio makhluk hidup merupakan pengulangan secara singkat tahap-tahap sejarah nenek moyang makhluk hidup yang bersangkutan. Konsep ini pertama kali dikemukakan oleh Van Baer, yang menunjukkan bahwa keadaan perkembangan organisme berasal dari keadaan perkembangan nenek moyangnya.

Kemudian Karl Ernst Haeckel memperbaiki konsep tersebut yang maksudnya bahwa individu dalam perkembangannya melalui suatu masa dari nenek moyangnya menjadi bentuk dewasa. Satu contoh rekapitulasi yang baik adalah perbandingan perbedaan embrio Vertebrata sebagai perbandingan dalam perkembangannya.

Menurut Darwin, embriologi merupakan salah satu petunjuk adanya evolusi. Vertebrata ditinjau secara anatomi dan morfologi mempunyai perbedaan. Namun, jika ditinjau dari perkembangannya mulai dari zigot hingga embrio mempunyai persamaan-persamaan tertentu. Misalnya zigot 2, 4, 8, morula, blastula sampai gastrula.

Persamaan perkembangan embrio Vertebrata menunjukkan adanya kekerabatan antara golongan-golongan Vertebrata yang berarti Vertebrata tersebut berasal dari nenek moyang yang sama.

Pada tahap-tahap awal, semua embrio menunjukkan beberapa kesamaan. Kesamaan-kesamaan yang serupa tersebut antara lain keteraturan segmen, somite, celah insang, dan gill cleft. Dalam perkembangan tahap kedua, tunas lengan dan ekor mulai terbentuk.

Embrio kura-kura, ayam, ikan, salamander, kelinci, lembu, dan manusia menunjukkan bekas-bekas yang sama. Dalam perkembangan tahap ketiga, embrio telah berkembang menuju bentuk-bentuk yang jelas.

Pembahasan terkait: Homolog dan analog pada makhluk hidup

Jadi, adanya persamaan perkembangan embrional pada semua anggota Vertebrata menunjukkan adanya hubungan perkerabatan antara sesama anggota vertebrata (memiliki nenek moyang yang sama). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa persamaan perkembangan embrio merupakan petunjuk adanya evolusi.