Sistem tata nama ganda

Sistem tata nama ganda. Tata nama ganda pertama kali diperkenalkan oleh Gaspar Bauhin dalam bukunya yang berjudul "Pinax Theatri *Botanical", diterbitkan pada tahun 1623.Tetapi yang dinyatakan sebagai pencetus Sistem Nama Ganda adalah Carolus Linnaeus, karena Linnaeus yang menerapkan secara konsisten sistem tersebut, yaitu dalam bukunya yang berjudul "Species Plantarum" tahun 1753. Pemberian nama oleh Linnaeus ini baru berlaku tahun 1867 untuk tata nama tumbuhan dan tahun 1898 untuk tata nama hewan.

Setiap nama tumbuhan maupun hewan yang baru, sebelum dipakai harus disahkan terlebih dahulu oleh para ahli botani maupun zoologi dalam pertemuan tingkat internasional di Genewa. Nama itu diatur dalam kode internasional tata nama tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclatur) untuk tumbuhan dan untuk hewan dalam kode internasional tata nama hewan (International Code of Zoological Nomenclatur).

Cara penulisan nama jenis

Cara menulis nama jenis dengan tata nama ganda harus mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :
1. Pemberian nama pada tumbuhan atau hewan menggunakan dua kata dalam bahasa Latin, yaitu terdiri atas nama generik atau nama umum dan nama spesifik atau nama khusus.

2. Kata pertama merupakan nama marga, dan huruf pertama ditulis dengan huruf besar, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis ditulis dengan huruf kecil.

3. Apabila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata nama tersebut, tetapi jika dicetak harus memakai huruf miring tanpa garis bawah.

4. Apabila nama itu lebih dari dua kata, maka kata kedua dan ketiga harus digabung penulisannya. Contoh penulisan nama jenis :
- Untuk yang terdiri dari dua kata : Solanum tuberosum.
- Untuk yang terdiri dari tiga kata : Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosasinensis.

5. Apabila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya dapat dicantumkan nama orang yang menemukan pada kata kedua dengan menambahkan huruf (i) di belakangnya.

Contoh : Tanaman pinus pernah ditemukan oleh Merkus, maka tanaman itu diberi nama Pinus merkusii.

Cara penulisan nama kelas, bangsa dan suku

Di samping cara pemberian nama jenis, ada pula cara penulisan nama kelas, bangsa dan suku. Aturan penamaannya sebagai berikut :

1. Pada tumbuhan
a. Untuk nama kelas, yaitu nama marga ditambah nae.
Contoh : Equesetum menjadi Equesetinae.

b. Untuk nama bangsa nama marga ditambah ales.
Contoh : Selaginella menjadi Selaginales.

c. Untuk nama suku, yaitu nama marga ditambah accae.
Contoh : Solanum menjadi Solanaccae.

2. Pada hewan
Untuk nama suku, yaitu nama marga ditambah idae.
Contoh : Rana menjadi Ranidae.


Demikian informasi online mengenai Sistem tata nama ganda, semoga menjadi tambahan pengetahuan kita bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang