Reproduksi generatif pada tumbuhan

Reproduksi generatif pada tumbuhan. Reproduksi generatif pada tumbuhan terjadi melalui dengan dua cara, yaitu secara generatif dan secara vegetatif. Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru didahului dengan peleburan antara gamet jantan dan betina atau melalui suatu perkawinan.

Oleh karena itu, individu baru sebagai hasil perkawinan memiliki sifat yang berasal dari perpaduan kedua induknya. Reproduksi generatif pada tumbuhan dapat berlangsung melalui beberapa cara, antara lain : konjugasi, isogami, anisogami dan pembuahan.

a. Konjugasi
Konjugasi adalah pertemuan atau persatuan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya, namun keduanya memiliki dua sifat atau muatan yang berbeda. Yakni sifat jantan dan sifat betina. Dalam proses konjugasi terjadi peleburan inti atau koriogami yang yang selanjutnya diikuti dengan peleburan plasma atau plasmogami.

Reproduksi semacam ini dapat dijumpai pada tumbuhan tingkat rendah, yakni alga. Sebagai contoh berlangsungnya konjugasi yang terjadi pada spirogyra (alga hijau) sebagai berikut :
  • Dua spirogyra yang berbeda sifat atau muatan saling berdekatan, kemudian berlekatan.
  • Pada bagian yang berlekatan terjadi tonjolan sitoplasma.
  • Tonjolan sitoplasma saling bersentuhan dan terbentuk saluran konjugasi. Sitoplasma dari spirogyra yang bersifat jantan memasuki dan bercampur dengan spirogyra yang bersifat betina. Peristiwa bersatunya plasma tersebut dinamakan sebagai plasmogami.
  • Setelah terjadi peleburan plasma segera diikuti dengan peleburan inti (kariogami).
  • Terbentuk zigozpora yang bersifat diploid.
  • Zigospora membelah secara meiosis menghasilkan empat sel baru yang bersifat haploid.
  • Satu di antara empat sel yang terbentuk akan tumbuh menjadi spirogyra.

b. Isogami dan anisogami
Isogami adalah peleburan dua gamet/sel kelamin jantan dan betina yang memiliki ukuran sama. Sedangkan anisogami merupakan peleburan dua gamet jantan dan betina yang berukuran tidak sama. Jaid, perbedaan antara keduanya hanya terletak pada sama tidaknya ukuran gamet. Reproduksi generatif secara isogami dan anisogami banyak dijumpai pada tumbuhan thalophyta.

c. Pembuahan
Peristiwa pembuahan pada tumbuh-tumbuhan didahului oleh adanya penyerbukan terlebih dahulu, yaitu jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Hal ini terjadi pada tumbuhan angiospermae. Sedang pada gymnospermae penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tetas penyerbukan.

1. Penyerbukan gymnospermae
Pembuahan pada gymnospermae dikenal dengan pembuahan tunggal. Terjadinya pembuahan diawali dengan proses penyerbukan, yakni sampainya serbuk sari pada tetes penyerbukan.

Setelah serbuk sari sampai pada tetes penyerbukan kemudian akar terhisap ke ruang serbuk sari melalui mikrosfil. Di sini serbuk sari terdiri atas dua sel, yaitu sel vegetatif dan sel generatif. Serbuk sari yang berada di dalam ruang serbuk sari membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak menuju ke ruang arkegonium.

Sel generatif membelah menjadi sel dislokator dan sel spermatogen, yang selanjutnya membelah menjadi dua sel spermatozoid yang berambut getar. Setelah sampai di ruang arkegonium sel vegetatif lenyap, sedangkan sel spermatozoid membuahi ovum yang terdapat pada ruang arkegonium sehingga terbentuk zigot.

Pada gymnospermae dijumpai adanya alat kelamin betina yang disebut makrosporofil berukuran lebih besar. Sedangkan alat kelamin jantan disebut mikrosporofil, berukuran lebih kecil. Masing-masing alat kelamin tersusun dalam satu tubuh buah yang disebut strobilus.

2. Pembuahan pada angiospermae
Pembuahan pada angiospermae dikenal sebagai pembuahan ganda. Sebelum terjadi pembuahan didahului dengan adanya penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Setelah terjadi penyerbukan, maka serbuk sari membentuk buluh serbuk sari yang memiliki tiga inti. Terdiri dari dua inti generatif dan satu inti vegetatif yang kemudian mati.

Bakal biji mengandung delapan inti terdiri atas tiga inti, terletak dekat dinding disebut antipoda, yang terdiri atas tiga inti terletak dekat mikrofil, disebut ovum (tengah) dan sinergid (kiri kanan).

Sedang dua inti terletak di tengah bertemu membentuk inti kandung lembaga sekunder yang bersifat diploid. Selanjutnya inti generatif tersebut yang satu membuahi ovum dan kemudian berkembang menjadi embrio, sedangkan inti generatif yang satu lagi membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endospermae yang merupakan cadangan makanan bagi individu baru yang terbentuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang