Guru Abad 21

Dekorasi karya Pak Agung kali ini bernuansa kotak-kotak, dengan sedikit ukiran dan polesan warna dasar coklat tua. Sekilas pandangan orang yang melihatnya pertama pasti akan tertuju pada background kain putih dan biru laut di belakang kursi utama. Di sana ada serangkai bunga yang diletakkan tepat ditengah-tengah dengan tiga warna kembang, yaitu merah kuning, dan putih. Pada setiap tiang kotak pada bagian atasnya diletakkan serangkaian bunga yang membuat dekorasi ini semakin menarik. Di kedua sisi kursi utama dihiasi dua buah kembar mayang. Lantai dekorasi kota-kotak ini dipilih warna hijau daun dengan bunga bertebaran yang menambah harmoninya suasana. Di depan dekorasi pengantin diletakkan 3 buah kelompok mirip taman. Satu lagi yang menarik, di atas background kursi utama diletakkan tanaman yang jika dilihat tampak seperti lancur (ekor ayam jago). Terlihat juga dua kursi pendamping kursi utama yang dibelakangnya terlihat lukisan batu bata berwarna kuning. Jika saya perhatikan baik-baik

Hajatan orang Jawa, Jawa Tengah khususnya tidak pernah lepas dengan yang namanya dekorasi. Dengan dekorasi yang tertata apik maka tempat pawiwahan atau tarub (dalam bahasa Jawa) bisa disulap menjadi suatu pemandangan yang indah. Sesuai kebutuhan, harga sewa dekorasi pastilah jutaan rupiah namun bervariasi. Penentuan harga ini ditentukan oleh pemilik dekorasi itu sendiri, biasanya menurut beaya maupun tenaga yang digunakan untuk menatanya. Di bawah ini adalah sebuah dekorasi pengantin bernuansa Jawa klasik yang penuh dengan ukiran karya Bp. Agung, yang bertempat tinggal di sebelah barat Tugu Manunggal, Sendang, Manyaran, Wonogiri Jawa Tengah. Beliau seorang Kepala Sekolah dari salah satu Sekolah Dasar di Manyaran yang sekaligus seorang seniman kreatif. Bukan hanya diseni dekorasi, dalam seni suara terutama keroncong bapak dua anak ini pun memiliki suara emas. Gambar di atas adalah salah satu contoh dekorasi karya beliau. Meski dekorasi pengantin di atas berbackground penuh ukiran, namun