Dasar klasifikasi makhluk hidup lama dan modern

Dasar klasifikasi makhluk hidup lama dan modern. Dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup yang pernah berkembang dan dikemukakan oleh para ahli ada 2, yaitu dasar-dasar klasifikasi yang lama dan dasar-dasar klasifikasi modern.
1. Dasar-dasar klasifikasi yang lama
a. Metode empiris
Menurut metode empiris, organisme dikelompokkan berdasarkan persamaan urutan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya dan tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.
b. Metode rasional
Menurut metode rasional organisme dikelompokkan berdasarkan hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang dimiliki. Metode ini dapat dibedakan menjadi sistem, yaitu :

1) Sistem praktis, yaitu organisme dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang berguna. Misalnya persamaan ciri dapat dimakan atau tidak, dapat digunakan untuk obat atau tidak, menghasilkan buah atau tidak, dan menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini antara lain St. Agustine (abad 4 SM)

2) Sistem artifisial, yaitu organisme dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri. Misalnya peneliti menetapkan persamaan ciri ukuran, bentuk dan habitat. Penganut sistem ini antara lain Aristoteles dan Theophratus (370 SM).

Aristoteles membagi organisme hidup menjadi dua golongan, yaitu hewan dan tumbuhan. Selanjutnya hewan dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan persamaan ciri habitat, misalnya habitat air, darat dan udara. Tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan ciri ukuran tubuhnya, misalnya tumbuhan pohon, perdu dan semak.

Selain itu, Aristoteles juga mengelompokkan hewan berdasarkan warna darahnya, yaitu hewan yang berdarah merah dan hewan yang tidak berdarah. Dengan demikian, Aristoteles telah mengenal lebih kurang 1000 jenis organisme.

3) Sistem natural, yaitu organisme dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh luar (morfologi) dan struktur tubuh dalam (anatomi). Penganut sistem, antara lain Carolus Linnaeus (abad 18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap jenis organisme memiliki ciri yang berbeda. Jika sejumlah organisme tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini Linnaeus dapat mengenal 1000 jenis tanaman dan 4000 jenis hewan.

4) Sistem filogeni, yaitu cara pengelompokan tumbuhan yang tidak hanya berdasarkan atas morfologi dan antomi, tetapi juga ditinjau dari hubungan kekerabatan. Sistem ini berkembang setelah Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection pada tahun 1859.

Sistem filogeni menghendaki adanya urutan perkembangan makhluk hidup serta mengetahui hubungan kekerabatan antara takson satu dengan yang lainnya. Tingkat keprimitifpanpun dapat diketahui pada sitem filogeni dapat diketahui organisme yang paling primitif di antara organisme-organisme lainnya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan sistem filogeni, yaitu :
- Ada jenis tumbuhan yang baru muncul dan ada pula yang punah.
- Memerlukan bukti yang lengkap.
- Keterbatasan indera pengamatan menyebabkan pandangan yang sangat bervariasi.
- Klasifikasi tidak pernah selesai karena adanya penemuan-penemuan baru.
- Evolusi dapat bersifat progresif dan retrogresif.

2. Dasar-dasar klasifikasi modern
Pada taksonomi modern, klasifikasi organisme berdasarkan pada :
a. Persamaan ciri morfologi dan anatomi.
b. Biokimia perbandingan, misalnya pada hewan mimi (Limulus polyhemus) dahulu dimasukkan ke dalam bangsa rajungan (Decapoda), tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, ternyata hewan ini lebih dekat dengan bangsa laba-laba (arachnida).

c) Genetika modern. Gen dapat juga dipergunakan untuk menklasifikasi organisme. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.

Baca juga:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang