Postingan

Langkah menggunakan mikroskop dengan baik

Gambar
Setelah kita mengetahui bagian bagian mikroskop dan fungsinya , selanjutnya mari kita bahas bagaimana langkah atau cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar. Untuk memperoleh pemahaman tentang cara menggunakan mikroskop ikutilah langkahnya sebagai berikut: 1. Membawa mikroskop Mikroskop dibawa dengan tangan yang satu memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain memegang kaki mikroskop. 2. Meletakkan mikroskop Mikroskop diletakkan di tempat pengamatan yang cukup cahaya, tetapi tidak menghadap ke arah datangnya cahaya langsung. 3. Menemukan lapangan pandang Aturlah cermin/reflektor sambil melihat dari lensa okuler agar sinar masuk ke diafragma secara optimal. Setelah tampak bagian terang berbentuk bulat (lapangan pandang), mikroskop siap untuk pengamatan. Posisi mikroskop harus benar dengan bagian lengan berada persis di hadapan pemakai. Selanjutnya, atur cahaya dengan membuka diafragma. Caranya adalah dengan menggeser pengatur diafragma pada kondensor ke arah kanan dan mengatur

Bagian bagian mikroskop dan fungsinya

Gambar
Bagian bagian mikroskop dan fungsinya - Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati benda-benda kecil atau renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang secara langsung. Mikroskop membantu pengamatan karena kita dapat dengan mudah memperbesar suatu obyek menjadi 40x, 100x, 400x, bahkan sampai 1000x lebih besar dari obyek sebenarnya. Mikroskop yang biasa digunakan di laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya yang memiliki sebuah lensa okuler atau lensa pengintip disebut mikroskop monokular. Mikroskop cahaya yang memiliki dua lensa okuler disebut mikroskop binokular. Mekanisme kerja mikroskop cahaya dilakukan dengan memusatkan berkas sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk bayangan obyek yang diperbesar. Mikroskop monokular digunakan dengan satu mata, sehingga bayangan yang terlihat hanya mengenai panjang dan lebar benda, hanya sedikit memberi gambaran mengenai tingginya. Pada umumnya, obyek yang akan diamati dengan mikroskop monokular harus memiliki ukura

Tingkat kekerasan batu permata

Di dunia ini ada ribuan jenis kristal yang berasal dari berbagai bahan mineral, namun hanya 75 jenis saja yang dapat dikategorikan sebagai permata atau batu mulia, berdasarkan kecantikan, jarangnya di dapat, dan daya tahan mineral. Salah satu faktor yang menentukan daya tahan mineral tersebut adalah kekerasannya, karena dengan demikian akan mempengaruhi pula daya tahannya terhadap gesekan, dan goresam. Bila tahan goresan, atau keras maka jelas daya pantul permukaannya juga semakin tinggi dan menarik. Oleh sebab itu, kita juga langsung mengerti bahwa bahan-bahan imitasi itu akan rusak, karena tidak tahan goresan dan gesekan, sehingga kecemerlangan permukaannya menurun. Seorang ahli mineral bangsa Jerman yang hidup di awal abad 19 F. Mohs, membuat sebuah daftar kekerasan bahan mineral. Daftar tersebut terkenal sebagai daftar Mohs. Urutannya dibuat terbalik, yaitu yang paling empuk ditempatkan di atas, sedangkan semakin keras bahannya ditaruh di urutan lebih bawah. Daftar Mohs Daftar Moh

Warna dan faset batu permata

Dalam dunia batu permata, warna selalu dirijukkan pada derajat kecerahan dalam tubuh si permata itu sendiri. Oleh sebab itu, variasinya juga sedikit, yaitu dari tidak berwarna menjadi putih atau kuning. Tentu saja gradasi atau derajat perbedaannya bermacam-macam, dan perbedaannya tipis sekali. Apabila sepuluh butir intan kita deretkan dalam satu baris dan diberi nomer dari satu hingga sepuluh, maka akan sulitlah bagi kita untuk membedakan perbedaan gradasi nomer satu dengan nomer dua. Sulit memisahkan dua nomer berurutan. Namun perbedaan antara nomer satu dengan tujuh misalnya, akan sedikit nampak perbedaannya. Pemeriksaan warna intan ini memang tidak bisa sembarangan, sebab para ahli pun harus dibekali dengan seperangkat alat tera yang menunjukkan gradasi warna intan mulai tidak berwarna sekali sampai kuning misalnya. Jangan harap kita yang masih pemula akan segera mampu mengenalinya. Tentu kita membutuhkan pengalaman dan pengetahuan lebih lanjut. Intan umumnya memiliki warna-warna pe

Kemengkilapan dan belahan batu permata

Untuk mengenali batu permata, selanjutnya dengan melihat kemengkilapan dan belahan permata. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh batu mulia agar bisa disebut sebagai batu permata, yaitu : keindahannya, jarang terdapat dan awet atau tahan lama. Sedangkan salah satu syarat untuk bisa disebut indah ialah pantulan sinar dari permukaan permata tersebut, atau kemengkilapannya yang alamiah. Kendati kemengkilapannya itu banyak dihubungkan dengan kekerasan kristalnya, tetapi hal ini juga berkaitan erat dengan kejernihan kristal batu itu dan daya biasanya atau refraksinya. Patokan Kemengkilapan Permata Intan misalnya, menjadi batu mahal ditentukan oleh angka indeks refraksinya. Semakin tinggi angka refraksi itu, maka semakin tinggi pula nilai kemengkilapannya. Di bawah ini ada beberapa patokannya : Pudar : tak ada kecerahannya sedikitpun juga. Berminyak, buram : penampilannya muram, tidak cerah, seperti memiliki lapisan minyak. Berkilat : ini adalah jenis kemengkilapan seperti yang didapatka

Efek doubling dan retakan batu permata

Setelah kita mengetahui dan memahami dengan cara melatih visual untuk mengetahui keaslian sebuah permata, cara praktis mengenali batu permata selanjutnya adalah Efek doubling dan retakan. Berikut pembahasan selengkapnya.  Efek doubling Sinar yang menembus lapisan kristal akan mengalami pembiasan, sesuai dengan hukum alam yang kita kenal di bangku SLTP dahulu. Arah pembiasan berbeda-beda dan besar kisaran atau pergeserannya juga bervariasi. Batu permata jenis sirkon dan turmalin adalah jenis-jenis permata yang memiliki ciri khusus dalam pembiasan sinarnya. Pembiasan sinar dari bentuk asahan di belakang batu ini akan menghasilkan dua jenis sinar pula. Inilah efek doubling atau ganda. Efek ini pada turmalin dan sirkon begitu kentara, sehingga pada kristalnya yang berukuran sepertiga atau setengah karat saja sudah nampak. Pemeriksaan memakai kaca pembesar akan sangat membantu obyektivitasnya. Jenis batu mulia lain yang memiliki efek doubling ini antara lain korundum, yang diperdagangkan

Melatih visual terhadap keaslian batu permata

Tips pertama sebagai kelanjutan dari Cara praktis mengenali batu permata adalah melatih visual. Tentu saja dasar utama untuk mengetahui persolan permata adalah melatih pandangan kita. Di bawah ini dituturkan cerita seorang guru yang mengajarkan indetifikasi permata atau germ indetification. Katanya ia pernah mempekerjakan seorang karyawan untuk mengenali batu permata yang dibawa oleh orang untuk digadaikan atau dijual. Karyawan itu pada awalnya berpendapat, bahwa batu permata yang dibawa oleh orang yang naik mobil Mercedes tentulah permata alamiah dan bukan sintetis. Lalu bila permata itu dibawa oleh orang yang naik mobil lain yang lebih murah, maka asumsinya tentulah permatanya sintetis dan bukan yang asli. Begitu juga bila permata itu diikat pakai emas atau platina, tentulah dari jenis yang asli, dan yyang diikat menggunakan tembaga atau suasa pastilah sintetis. Nah, dari awal ia melihat saja sudah keliru, begitu tutur si instruktur. Kita jangan terkecoh oleh embel-embel semacam itu