Warna dan faset batu permata

Dalam dunia batu permata, warna selalu dirijukkan pada derajat kecerahan dalam tubuh si permata itu sendiri. Oleh sebab itu, variasinya juga sedikit, yaitu dari tidak berwarna menjadi putih atau kuning. Tentu saja gradasi atau derajat perbedaannya bermacam-macam, dan perbedaannya tipis sekali.

Apabila sepuluh butir intan kita deretkan dalam satu baris dan diberi nomer dari satu hingga sepuluh, maka akan sulitlah bagi kita untuk membedakan perbedaan gradasi nomer satu dengan nomer dua. Sulit memisahkan dua nomer berurutan. Namun perbedaan antara nomer satu dengan tujuh misalnya, akan sedikit nampak perbedaannya.

Pemeriksaan warna intan ini memang tidak bisa sembarangan, sebab para ahli pun harus dibekali dengan seperangkat alat tera yang menunjukkan gradasi warna intan mulai tidak berwarna sekali sampai kuning misalnya.

Jangan harap kita yang masih pemula akan segera mampu mengenalinya. Tentu kita membutuhkan pengalaman dan pengetahuan lebih lanjut. Intan umumnya memiliki warna-warna pelangi dan intan yang mampu menampilkan warna-warna pelangi secara terang dan utuh itu disebut sebagai Fancy.

Satu lagi bahaya yang harus diingat, yaitu banyak jenis batu permata yang memiliki warna yang sama atau mirip. Jadi memang harus hati-hati.

Para ahli permata yang berpengalaman dapat mengenali perbedaan bahan itu dengan mempelajari bayangan warnanya, misalnya : jika ada permata yang berwarna biru-violet dan intensitasnya rendah. Itu ada kemungkinan jenis tanzanite. Tetapi tentu tidak terhenti di situ saja. Ia akan terus mengujinya dengan cara lainnya sampai ia yakin bahwa itu tanzanite. Sulit bukan?

Ap yang kita dapatkan dari teknik-teknik yang dikemukakan tadi adalah : bahwa kita sudah bisa mendapatkan bahan bandingan untuk menilai atau mengenali batu permata yaitu dengan melihat teliti doubling, retakan, kemengkilapan, belahan dan warna batu-batu permata ini.

Konon dengan ini saja kita sudah banyak bisa mengenali batu-batu permata, ketimbang tidak punya pengetahuan sama sekali. Dengan kaca pembesar sederhana saja kita sudah dapat mengenali sirkon lewat doubling dari asahan bagian belakangnya, yaitu di bagian facetnya.

Sirkon , turmalin, peridot dan beberapa jenis yang lain memiliki efek doubling yang kuat. Misalnya saja kita menemukan batu yang berwarna hijau kebiruan, transparan, dan berfaset (diasah berbidang-bidang) dan menampilkan efek doubling yang kentara, maka boleh jadi itulah sirkon.

Jika warnanya agak pink atau hijau gelap, kemungkinan turmalin. Lalu jika kita menemukan retakan yang berbentuk keong alias membulat, berkilatnya seperti kaca dan warnanya kekusaman, itu bisa dipastikan permata imitasi yang dibuat dari gelas, atau juga bisa dari jenis batu giok atau pirus.

Dengan latihan-latihan lama-kelamaan kita akan mampu membedakan batu-batu yang bisa menunjukkan tingkat kilapan yang tinggi dan yang baik.

Faset

Mengenal faset sama pentingnya untuk mengetahui bagaimana gadis atau perjaka berdandan. Umumnya batu permata dipotong, diasah sedemikian rupa untuk mendapatkan efek kilau yang tinggi. Semakin rumit cara pengasahannya tentu juga semakin mahal harganya.

Permukaan permata itu diasah dalam berbagai segi, sehingga disebut faset. PEngasahannya jelas tidak sembarangan saja, namun dilakukan dengan teliti dan perhitungan yang njelimet.

Jika memeriksa batu permata dengan mata telanjang, maka kita perlu mengetahui jenis faset permata itu sendiri. Apabila faset itu berbentuk bulat, tidak datar rata, dan tidak memenuhi kriteria bahwa setiap potongan itu rapi, maka dapatlah kita menduga-duga bahwa batu permata itu imitasi adanya. Biasanya permata imitasi ini dibuat dengan proses pencetakan.

Sedangkan pada permata alami yang diasah dengan hati-hati akan menampilkan kilau yang lincah, karena perpotongan antara bidang itu pas sekali.

Bagian-bagian Faset

Faset itu terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing diberi nama sesuai dengan posisinya.
  • Permata adalah meja/table yaitu bagian bidang atas rata sehingga menyerupai meja.
  • Faset bintang, yaitu bidang samping yang dipotong miring.
  • Faset Bezel
  • Fasetkorset bagian atas
  • Faset korset pinggir
  • Faset korset bawah
  • Faset pavilion
  • Kulet
Bila kita lihat batu permata itu dari samping makan nampaklah dua bagian besar sosoknya, yaitu yang di atas disebut sebagai mahkota dan bagian yang ada di bawahnya adalah pavilion.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang