Bagian bagian mikroskop dan fungsinya
Bagian bagian mikroskop dan fungsinya - Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati benda-benda kecil atau renik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang secara langsung. Mikroskop membantu pengamatan karena kita dapat dengan mudah memperbesar suatu obyek menjadi 40x, 100x, 400x, bahkan sampai 1000x lebih besar dari obyek sebenarnya.
Mikroskop yang biasa digunakan di laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya yang memiliki sebuah lensa okuler atau lensa pengintip disebut mikroskop monokular. Mikroskop cahaya yang memiliki dua lensa okuler disebut mikroskop binokular. Mekanisme kerja mikroskop cahaya dilakukan dengan memusatkan berkas sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk bayangan obyek yang diperbesar.
Mikroskop monokular digunakan dengan satu mata, sehingga bayangan yang terlihat hanya mengenai panjang dan lebar benda, hanya sedikit memberi gambaran mengenai tingginya. Pada umumnya, obyek yang akan diamati dengan mikroskop monokular harus memiliki ukuran yang kecil dan tipis, sehingga dapat tembus cahaya.
Selain mikroskop monkular, yang sering digunakan dalam kelas adalah mikroskop stereo. Mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati obyek tanpa bantuan reflektor cahaya. Mikroskop jenis ini memiliki dua lensa okuler.
Mikroskop stereo binokular mempunyai du acawan intip. Meskipun mikroskop jenis ini mampu memperbesar sebesar jenis monokular, mikroskop ini mampu memberikan gambar tiga dimensi. Para dokter bedah menggunakan mikroskop bedah mikroskop stereo binokular yang mampu memperbesar hingga 30 kali atau lebih sewaktu melakukan bedah mikro pada saraf atau pembuluh darah yang lebih halus daripada rambut manusia.
Bagian bagian mikroskop dan gunanya
Sebelum menggunakannya, kita perlu mengenal bagian bagian mikroskop dan fungsi atau gunanya. Secara anatomi, mikroskop terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu bagian optik yang membuat proyeksi bayangan benda di mata kita dan bagian mekanik yang menunjang bagian optik.
Bagian bagian mikroskop adalah sebagai berikut :
Lensa okuler : merupakan lensa yang dekat dengan pengamat dan berfungsi sebagai kaca pembesar yang membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk lensa objektif.
Lensa objektif : merupakan lensa yang dekat dengan objek dan membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar.
Diafragma : berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sinar yang dipantulkan cermin menuju mata pengamat.
Reflektor : terdiri atas cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi untuk memantulkan cahaya ke dalam lubang diafragma dan lubang yang terdapat pada meja benda. Cermin datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang, sedangkan cermin cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
Bagian-bagian mekanik mikroskop
Bagian-bagian mekanik mikroskop adalah sebagai berikut :
- Tabung mikroskop (tubus) : untuk mengatur fokus yang menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
- Pemutar halus (mikrometer) : untuk menaikturunkan tubus secara lambat.
- Pemutar kasar (makrometer) : untuk menaikturunkan tubus secara cepat.
- Meja mikroskop (meja objek) : sebagai tempat untuk meletakkan benda yang akan diamati. Benda yang diamati disebut preparat, sediaan, atau objek.
- Penjepit objek : untuk menjepit gelas preparat yang akan diamati agar tidak mudah bergeser.
- Revolver : tabung yang dapat diputar dan berguna sebagai alat pemindah lensa.
- Kondensor : untuk mengumpulkan cahaya yang digunakan menerangi preparat dan dapat dinaikturunkan.
- Engsel inklinasi (sekrup) : untuk mengubah sudut tegal lurus mikroskop.
- Lengan mikroskop : pegangan untuk membawa mikroskop.
- Kaki mikroskop : untuk menyangga mikroskop.
Mikroskop merupakan sistem lensa cembung (konveks), sehingga pembesaran pada mikroskop mengikuti kaidah hukum fisika tentang optik. Pembesaran total didapat dari hasil perkalian pembesaran lensa okuler dengan pembesaran lensa objektif. Misalnya, pembesaran lensa okuler 10x dan pembesaran lensa objektif 45x. Jadi, benda yang diperbesar total adalah 10x45 = 450x dari ukuran semula.
Baca juga: Langkah menggunakan mikroskop dengan baik
Tokoh penemu mikroskop
Antonie van Leeuwenhoek adalah warga negara Belanda. Leeuwenhoek disebut Bapak Mikrobiologi. Pada akhir pertengahan abad XVII, Leeuwenhoek dengan tekun dan cermat berhasil membuat mikroskop yang lebih sederhana, lebih murah, dan lebih baik mutunya.
Dengan mikroskop yang dibuat sendiri, ia dapat melihat benda-benda aneh sangat kecil ukurannya dalam setitik air yang diambil dari tempat merendam jerami.
Secara tidak langsung Leeuwenhoek mematahkan teori generatio spontanea. Teori tersebut menyatakan bahwa hewan kecil dapat timbul dari benda mati, seperti pasir, debu, gandum, dan daging busuk.
Mereka yang percaya kepada teori itu menyatakan bahwa ulat dapat lahir dari daging busuk. Hal itu dibantah oleh Leeuwenhoek sesudah mengamati kutu gandum. Hewan yang sebelumnya dianggap timbul secara spontan dari gandum ternyata serangga biasa yang berasal dari telut, menetas, bermetamorfosis, dan tumbuh menjadi serangga biasa, seperti serangga besar lainnya.
Komentar
Posting Komentar