Variasi Alat Musik Gamelan Sunda

Gamelan sunda

Tulipedia.org - Seni tradisional berupa permainan musik merupakan satu dari sekian banyak kebudayaan yang ada di Indonesia. Permainan musik dari daerah-daerah di Indonesia dihasilkan dari beragam alat musik tradisonal yang juga terbuat dari bahan-bahan tradisional, alat musik Sasando misalnya. Alat musik ini terbuat dari daun lontar yang dianyam sedemikian rupa dengan sebilah bambu pada bagian tengahnya, kemudian diberi senar yang dapat menghasilkan nada-nada indah khas Nusa Tenggara Timur.

Selain sasando yang berasal dari wilayah timur Indonesia, wilayah barat Indonesia sepertinya juga tidak mau kalah. Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat juga menawarkan pertunjukan musik menggunakan alat musik tradisional bernama gamelan. Gamelan sunda tidak berbeda jauh dengan jenis gamelan yang berasal dari Jawa Tengah.

Gamelan Sunda

Gamelan adalah permainan musik yang dimainkan oleh sekelompok orang. Dalam istilah musik, pertunjukan seperti ini biasa juga disebut dengan ensembel musik. Alunan musik gamelan dihasilkan dari perpaduan berbagai alat musik, yaitu gambang, gendang, metalofon, dan gong.

Asal mula nama gamelan rupanya dari bahasa Jawa. Gamel dalam bahasa Jawa artinya menabuh atau memukul. Di Indonesia, wilayah yang melestarikan kesenian gamelan ini ternyata bukan hanya dari pulau Jawa, melainkan juga Bali dan Lombok. 

Gamelan dari berbagai daerah di Indonesia tersebut memiliki kekhasan masing-masing, namun dari sekian banyaknya perbedaan, pertunjukan gamelan di Indonesia tetap memiliki satu benang merah, yaitu gong. Gong memiliki ‘ketenaran’ yang lebih dibandingkan dengan ‘teman-temannya’ yang lain, seperti gambang atau gendang. Oleh karena itu, di sebagian wilyah Indonesia, masyarakat menganggap gong adalah gamelan dan begitu pula sebaliknya.

Gamelan pertama kali muncul di tanah ibu pertiwi diawali dengan kebudayaan agama Hindu dan Buddha. Kedua agama tersebut sudah jauh ‘berkuasa’ sebelum datangnya agama-agama baru di Indonesia. Kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, termasuk salah satu kerajaan yang menikmati dan mempelajari kesenian gamelan.

Mitologi Jawa mengatakan bahwa, gamelan diciptakan oleh seorang dewa yang menguasi seluruh pulau Jawa. Dewa tersebut dikenal masyarakat Jawa dengan sebutan Sang Hyang Guru. Dewa tersebut konon bertempat tinggal disebuah gunung, yang kini dikenal dengan nama gunung Lawu. Dalam mitologi Jawa tersebut diceritakan bahwa Sang Hyang Guru menciptakan gong untuk memanggil para dewa, hingga akhirnya terbentuklah seperangkat peralatan gamelan.

Baca juga: Perangkat gamelan Jawa Tengah

Sejarah Gamelan Sunda

Tidak ada yang mengetahui pasti, sejak kapan gamelan menyebar hingga tanah parahyangan. Namun, tanda-tanda majunya kesenian di daerah sunda tercatat dalam naskah sunda berjudul Siksakandang Karesian pada abad ke-16.

Pada naskah tersebut dituliskan bahwa seorang yang ahli memainkan gamelan diberi julukan kumbang gending, dan ahli karawitan atau kesenian sunda disebut paraguna. Naskah sunda lain bernama Sewaka Darma menyebutkan, istilah gamelan sunda dengan sebutan gangsa.

Gamelan sunda pada dasarnya terdiri dari peralatan musik yang sama dengan gamelan pada umumnya. Gamelan sunda lebih dikenal masyarakatnya dengan istilah degung. Di daerah sunda, alat musik gamelan ternyata memiliki beberapa variasi, sebut saja gambrang kromong, salendro atau pelog, prawa, ringgeng, goong gede, goong renteng, koromong, monggang, toplek, dan sekaten. Jenis gamelan sunda sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu, renteng, salendro atau pelog, dan ketuk tilu.

Gamelan pada dasarnya adalah sebuah warisan budaya yang harus dilestarikan. Setiap kebudayaan pasti memiliki nilai filosofi dan histori sendiri, begitu pun dengan gamelan. Dan pada akhirnya kedua nilai tersebutlah yang menjadi penyebab pelestarian terhadap kebudayaan di Indonesia selalu diperhatikan.

Lebih jauh mengenai gamelan Sunda bisa anda baca di artikel: Alat Musik Sunda: Pelopor dan macamnya lengkap gambar serta penjelasan ringkas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang