Manfaat sinar radioaktif dan nuklir dalam berbagai bidang

Manfaat sinar radioaktif dan nuklir dalam berbagai bidang - Sejak prinsip-prinsip radioaktif ditemukan pertama kali oleh Antoine Henri Becquerel pada tahun 1896, lalu reaksi fisi tahun 1930-an dan konsep reaktor nuklir tahun 1940-an, penggunaan energi nuklir semakin meluas, terutama untuk tujuan kesejahteraan manusia di dunia.


DI bidang medis senyawa radioaktif dimanfaatkan untuk membantu mendiagnosis suatu penyakit dengan cara memasukkannya ke dalam tubuh. Bahan radioaktif ini mempunyai sifat sama dengan bahan yang tidak radioaktif untuk jenis atom yang sama. Misalnya saja H3 (tritilium), yang bersifat radioaktif ini akan memancarkan radiasi yang dapat ditangkap  oleh atom H lain, misalnya H2O.


Karena punya perilaku sama, maka senyawa radioaktif tadi mudah diikuti dari luar menggunakan detektor. Sehingga jika ada kelainan hai atau ginjal di dalam tubuh bisa diketahui.


Terapi kanker juga menggunakan prinsip radiasi. Dalam hal ini ada dua cara. Cara pertama dengan menyinari langsung jaringan kanker. Kedua dengan memberi suatu unsur semisal Boron ke dalam jaringan itu, kemudian ditembak dengan neutron, sehingga akan memancarkan sinar alfa ke jaringan kanker.


Cara kedua lebih menguntungkan karena sinar alfa mempunyai jangkauan yang sangat pendek, sehingga yang terkena cuma jaringan kankernya saja.


Dalam industri, radiasi nuklir juga digunakan untuk proses sterelisasi alat-alat atau bahan-bahan yang tidak tahan panas. Biasanya penyinaran ini dilakukan setelah barang-barang tadi dipak. Sinar gamma yang digunakan bisa mematikan bakteri serta jamur tanpa merusak bahan.


Di bidang pertanian, penggunaan tenaga nuklir sudah dimulai sejak tahun 1972 dengan meradiasi padi varietas Pelita I dengan sinar gamma. Kemudian pada tahun 1982 dilepas padi Atomita 1. Lalu atomita 2 tahun 1983, atomita 3 tahun 1990 dan Maret 1991. Atomita 4 yang memiliki keunggulan produktivitas tinggi, tahan terhadap hama wereng coklat biotipe 1 dan 2, dan berumur pendek.


Sedangkan untuk penelitian pemuliaan mutasi kedelai di mulai tahun 1977. Salah satu hasilnya adalah kedelai varietas Muria yang mempunyai hasil tinggi tahun 1987, dan varietas Tengger pada tahun 1991 dengan umur masak yang lebih pendek.


Pada karang hijau, pemuliaan dimulai tahun 1983. Dari percobaan ini dihasilkan antara lain mutan MI-5 yang tahan terhadap penyakit becak coklat, dan cukup tahan terhadap karat daun dan penyakit kudis. Galur mutan ini akhirnya dilepas sebagai varietas Camar pada tahun 1991.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang