Indonesia kaya tanaman bonsai
Indonesia tergolong negara yang kaya akan tanaman untuk bahan bonsai. Dahulu, sekitar tahun 1967 - 1970, orang hanya membuat bonsai dari pohon jenis Ficus, karena jenis ini termasuk gampang dibentuk dan mudah merawatnya.
Dengan berkembanganya dan makin majunya ilmu pengetahuan, sekitar tahun 1980-an jenis-jenis tanaman baru mulai diperkenalkan. Di antaranya, ulmus (Ulmus lanceofolia), kawista batu (Feronia lucida), pilang (Acacia leucophloea), jeruk kingkit (Triphasia trifolia), cemara duri (Juniperus rigida), cemara pua-pua (Cupressus papuanus), cemara udang (Casuarina equisetifolia), siantho atau dewo ndaru (Eugenia uniflora), serut (Streblus asper), asam (Tamarindus indica), landepan (Pletronia horrida) dan masih banyak lagi.
Perkembangan perbonsaian di Indonesia dengan sendirinya tidak lepas dari pengaruh organisasi perbonsaian (PPBI) yang didirikan pada tahun 1979.
Dengan masuknya Ismani Saleh, S.H. sebagai pelindung PPBI pusat, juga membawa angin segar perbonsaian di Indonesia. Anggota penggemar bonsai pun semakin banyak. Dahulu hanya 7 orang, sekarang sudah mencapai puluhan dan mungkin ratusan ribu orang.
Berbagai kegiatan yang menyangkut masalah perbonsaian sudah sering diadakan. Bahkan, pada bulan Juni 1991, kita pernah mengadakan Asia Pacific Bonsai Convention, di Bali. Acara tersebut merupakan salah satu yang terbesar yang pernah diadakan Indonesia dengan melibatkan sekitar 15 negara. Selain itu, juga menjalin transaksi perbonsaian dengan luar negeri, terutama Belanda dan Prancis.
Perbonsaian di luar negeri sangat menuntut kualitas bonsai yang prima. Bonsai yang berasal dari bahan yang bagus akan dihargai mahal. Apalagi bonsai yang digali dari alam dianggap lebih tinggi nilainya. Ia dianggap masih asli, karena jamahan tangan manusianya relatif kecil. Lagi pula, di luar negeri bonsai alam juga sudah sangat jarang dan susah didapat, karena memang tidak boleh diambil.
Indonesia rasanya sudah patut diperhitungkan di antara negara-negara maju di bidang perbonsaian, seperti Jepang, Cina, Korea, Australia, dan Amerika. Bahkan,kita boleh berbangga, karena mempunyai bahan bonsai yang dianggap unggul, yaitu cemara udang.
Cemara yang banyak tumbuh di Madura itu memiliki bentuk batang sangat khas dan ekslusif, bisa berkelok-kelok indah sekali, berbeda dengan cemara udang Bangkok, Hawaii, ataupun Taiwan. Di antara cemara udang kita merupakan yang terbaik.
Komentar
Posting Komentar