Burung Pitohui beracun dari Papua Nugini

Burung Pitohui beracun dari Papua Nugini - Beberapa waktu lalu di Papua Nugini ditemukan sejenis burung yang dinamakan pitohui (dibaca pit-o-hooey). Sebenrnya masyarakat negara itu sendiri amat akrab dengan binatang tersebut. Selama ini burung tersebut dianggap sebagai burung tak berguna, karena tidak bisa dimakan.

Ketika diteliti oleh sebuah tim dari Amerika Serikat yang terdiri atas lima orang, ketahuanlah bahwa burung ini sebenarnya pembawa racun. Selain beracun burung tersebut merupakan yang pertama dikenal sebagai burung pembawa racun untuk pertahanan tubuhnya.


Menurut Dr. Bruce M. Beechler, salah seorang peneliti itu, dari sekitar 9.200 spesies burung, baru pitohui inilah yang mengikuti fenomena kimiawi seperti itu. Pertahanan kimiawi biasanya dikenal di kalangan serangga, ikan, ular, dan amfibi. Sedangkan burung umumnya mempertahankan diri dengan cara terbang cepat atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Dari penelitian itu diketahui bahwa racun yang ditemukan pada burung pitohui adalah homobatrachotoxin, salah satu racun yang mematikan. Bahkan seratus kali lebih mematikan dari pada strychnin.

Racun tersebut sangat hebat karena mengubah keseimbangan sodium pada sel saraf dan membuat otot berkontraksi tanpa terkontrol. Bila berhubungan dengan rongga hidung, ia akan langsung menyebabkan bersin, membakar, dan membuat mati rasa.

Dari tiga jenis burung pitohui, yang paling beracun adalah pitohui berjambul (Phitoui dichrous). Sedangkan kulit dan bulu-bulunya merupakan bagian tubuh yang paling banyak menyimpan racun.

Mungkin suatu saat akan terjawab mengapa itu bisa ada pada tubuh si burung pitohui, sementara tubuhnya sendiri tidak terpengaruh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara cepat mencari kata di sebuah artikel blog

SPECIAL EFFECTS ANIMATION

Pembelajaran siswa berbasis online