Namaste salam gaya Nepal
"Namaste", sambil tersenyum, kedua tangan ditangkap dan dipasang di muka adalah salam sakti bila anda melakukan Trekking ke puncak Himalaya Nepal. Orang Nepal sangat ramah dan bersifat penolong, meski tidak jarang ada juga yang memanfaatkan keramahan itu untuk mendapatkan uang.
Setelah ber-namaste, pembicaraan pun bisa dilanjutkan sampai ke tingkat persahabatan intim. Setiap malam terakhir trekking, hampir selalu mereka mengadakan pesta chang (sejenis air tapai) atau rhaksi (arak), dilengkapi dengan nyanyian dan tari-tarian, yang sangat digemari orang Nepal.
Nampaknya orang Nepal sangat menghormati tempat-tempat yang dianggap keramat, bahkan mereka juga percaya, setiap puncak gunung pada pegunungan Himalaya itu ada penunggunya.
Saat trekking, ada beberapa pantangan yang ditaati oleh para sherpa yang ada benarnya jika dipikirkan secara logis. Mereka umumnya juga akan membelokkan pembicaraan bila kita menyinggung penangkal yang dikalungkan pada lehernya.
Pada musim trekking, dalam sebuah keluarga bisa saja para anggotanya berpisah sementara. Yang pria atau wanita muda yang kuat bekerja sebagai portir. Yang memiliki sedikit pengetahuan menjadi sherpa atau koki masak dalam perjalanan dan yang berpengalaman menjadi sirdar (pemimpin perjalanan).
Bapak atau kakeknya menggembalakan binatang pengangkut barang, yak atau jubyok (blasteran sapi dan yak). Jika kebetulan rumahnya merangkap tea house, ini diurus oleh sang ibu.
Bila musim trekking berlalu, kerja mereka memintal bulu yak, memerah susu dan mengolahnya menjadi keju serta kegiatan lain yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Nepal memang indah, unik serta enak untuk trekking dan menjanjikan kepuasan buat tamu-tamunya sebagai wisatawan.
Komentar
Posting Komentar