Penyesuaian tingkah laku hewan terhadap lingkungan

Pernahkah anda memperhatikan hewan di sekitar? Kita ambil contoh saja bunglon, kulit bunglon bisa berubah warna apa saja menurut warna yang ditempati atau ditempelinya. Itu merupakan penyesuaian tingkah laku hewan terhadap lingkungannya. Ini merupakan karunia Tuhan Yang Maha adil terhadap makhluknya.

Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengubaj tingkah laku. Cara ini, selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi diri dari serangan musuh atau pemangsa.

Berikut beberapa hewan yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
1. Bunglon
Seperti yang telah dikatakan di atas, bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka bunglon akan berwarna coklat pula. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya akan berwarna hijau.

Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri agar ia terlindungi dari musuhnya. Perubahan warna kulit bunglon tersebut disebut mimikri. Mimikri merupakan salah satu cara bagi makhluk hidup untuk berkamuflase. Kamuflase adalah suatu kemampuan hewan untuk menyamarkan diri, sehingga kehadiran hewan tersebut di lingkungan tidak jelas.

2. Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah : kelabang, lebah, dan ular. Kalajengking jika diganggu, ekornya akan melengkung ke atas dan ekor tersebut akan langsung menyengat di pengganggu.

3. Cumi-cumi
Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Tinta hitam tersebut akan dikeluarkan cumi-cumi ketika ia merasa terancam bahaya. Cumi-cumi dengan segera akan mengeluarkan tinta untuk mengaburkan pandangan musuhnya.

4. Siput
Jangan dikira hewan yang bergerak lambat ini tidak memiliki keistimewaan. Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang. Kura-kura dan penyu juga memiliki cangkang untuk melindungi diri dari para pengganggu/penyerang.

5. Walang sangit dan walang daun
Walang sangit dikenal sebagai hama padi. Hewan ini melindungi diri dari musuh dengan cara mengeluarkan bau yang sangat menyengat, sehingga musuh akan menjauhinya. Walang daun hidup pada tumbuhan yang mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun. Keadaan tubuh yang demikian ini sangat menguntungkan walang daun, karena dia akan berkamuflase pada daun yang di hinggapinya.

6. Harimau
Binatang atau hewan ini mempunyai kuku dan gigi yang tajam. Kuku dan gigi yang tajam digunakan untuk melindungi dirinya. Jika ada musuh yang datang, mereka akan menyerang dengan kuku dan giginya yang tajam.

7. Ular
Ada dua jenis ular, yaitu ular berbisa dan ular tidak berbisa. Ular berbisa adalah ular yang mempunyai zat beracun bagi musuhnya. Zat tersebut disebut bisa, yang dihasilkan oleh suatu kelenjar. Bisa digunakan ular untuk menggigit musuhnya. Ketika ular mengigit, bisa mengalir melalui gigi ular ke tubuh musuhnya. Gigitan ular berbisa dapat mengakibatkan kematian musuhnya, misalnya saja ular kobra.

8. Cecak
Cecak atau cicak melindungi diri dari serangan musuh dengan cara memutuskan ekornya. Hal ini Cara melindungi diri cicak tersebut disebut autotomi. Bagian ekor yang yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah cicak pergi melarikan diri. Di bagian tubuh yang putus itu akan tumbuh kembali ekor baru. Tumbuhnya kembali ekor yang telah putus disebut regenerasi.

9. Ikan paus
Paus adalah hewan mamalia yang hidup di air. Alat untuk bernafas pada paus menggunakan paru-paru. Paus dan semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen.

Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa pernafasan berupa karbon dioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan air, sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus akan menghirup udara kembali sebanyak-banyaknya hingga paru-parunya penuh dengan udara.


Demikian pembahasan mengenai Penyesuaian tingkah laku hewan terhadap lingkungan yang dicontohkan pada 9 hewan yang memiliki penyesuaian tersebut. semoga informasi ini menambah pengetahuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang