Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis

Keberadaan fotosintesis sangat menentukan kelangsungan hidup hampir seluruh organisme yang ada di bumi. Sebagai suatu proses alami yang berlangsung di dalam tubuh tumbuhan, fotosintesis tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang mempengaruhinya.

Secara umum, faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :

1. Faktor dalam tumbuhan 

a. Faktor genetik 
Faktor genetik setiap makhluk hidup berbeda-beda sesuai dengan spesiesnya. Adanya perbedaan faktor genetik pada setiap jenis tumbuhan membawa konsekuensi terhadap perbedaan kemampuan tiap tumbuhan dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya.

Salah satu diantaranya adalah perbedaan kemampuan tumbuhan dalam melakukan fiksasi CO2 untuk keperluan fotosintesis. Perbedaan tersebut akan mempengaruhi efisiensi tumbuhan dalam mensintesis karbohidrat menjadi bentuk lain, seperti glukosa, sakarosa, dan fruktosa.

b. Pengaruh umur daun 
Semakin bertambah umur daun suatu tanaman, laju fotosintesis cenderung menjadi semakin lambat. Kemampuan daun untuk berfotosintesis meningkat pada awal perkembangan daun kemudian mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya umur daun, bahkan kadang-kadang menurun sebelum daun tersebut berkembang penuh.

Semakin mendekati warna kuning, kemampuan daun untuk berfotosintesis semakin berkurang dan bahkan hilang sama sekali.

c. Pengaruh laju translokasi hasil fotosintesis 
Laju translokasi hasil fotosintesis (fotosintat) adalah kecepatan pemindahan hasil fotosintesis (dalam bentuk sukrosa) dari daun ke organ-organ penampung yang berfungsi sebagai lumbung.

2. Faktor Lingkungan 

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi laju fotosintesis tumbuhan. Di antara faktor lingkungan yang penting adalah ketersediaan air dan CO2, cahaya, unsur hara mineral, serta suhu.

a. Ketersediaan air
Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis. Dalam kondisi kekurangan air, turgiditas sel penjaga stomata menurun, sehingga stomata menutup. Dengan menutupnya stomata, serapan CO2 sebagai bahan sintesis karbohidrat menjadi terhambat.

b. Ketersediaan CO2 
Seperti halnya air, gas CO2 juga merupakan bahan baku fotosintesis untuk membentuk senyawa karbohidrat. Kekurangan CO2 dapat menyebabkan penurunan laju fotosintesis.

c. Cahaya
Sesuai dengan sifatnya sebagai tumbuhan hijau yang lepas dari adanya cahaya, faktor cahaya berperan sangat penting dalam mengendalikan laju fotosintesis. Cahaya diperlukan sebagai sumber energi reaksi anabolik fotosintesis.

Dari hasil penelitian terbukti bahwa fiksasi CO2 maksimum untuk keperluan fotosintesis terjadi pada tengah hari, yaitu pada saat intensitas cahaya matahari mencapai puncaknya.

Hal itu diperkuat oleh adanya kenyataan bahwa laju fotosintesis berkurang jika cahaya matahari tertutup awan. Dari sejumlah cahaya yang diserap oleh daun, lebih dari 95% hilang dalam bentuk panas dan yang berhasil dimanfaatkan untuk fotosintesis hanya 5%.

d. Suhu
Seperti halnya faktor lain yang mempengaruhi laju foto sintesis, pengaruh suhu terhadap fotosintesis juga bergantung pada spesies dan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Suhu optimum tumbuhan yang hidup di gurun lebih tinggi dari tumbuhan yang hidup di tempat lain.

Tanaman jagung dan kedelai di dataran rendah tropis mempunyai suhu optimum fotosintesis lebih tinggi dibanding tanaman kentang dan kacang kapri di dataran tinggi atau pegunungan. Ganggang hijau tertentu dapat berfotosintesis pada suhu 6 derajat C. 


Secara umum, suhu optimum untuk fotosintesis setara dengan suhu siang hari pada habitat asal suatu jenis tumbuhan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perubahan suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis tumbuhan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang