Keris pembawa petaka Empu Gandring
Pernah diriwayatkan ada sebuah keris yang membawa bencana, keris yang haus darah. Keris tersebut adalah milik Ken Arok.
Konon Ken Arok adalah keturunan Batara Brahma terlahir dari seorang ibu yang bernama Ken Endok dari desa Pangkur.
Dengan sebilah keris pusaka ciptaan Empu Gandring yang berhawa panas, tetapi dapat membelah bumi, melebur gunung, mengangkat derajat Ken Arok ke jenjang mahligai kencana Keraton Singasari sebagai Raja Amurwa Bumi.
Ken Arok berhati membara bak tungku besalen yang mampu melebur besi dan baja. Tidak sabar lagi ketika keris pesanannya belum juga selesai dibuat oleh empu Gandring.
Bilahan keris yang wujudnya masih kasar, tinggal menunggu beberapa kali penanganan akhir Sang Empu itu direbut oleh Ken Arok dari tangan Empu Gandring.
Dengan sangat murka diletakkannya keris itu di atas paron besi. Ternyata paron besi tersebut pun terbelah menjadi dua. Ken Arok terbelalak sesaat lamanya.
Empu Gandring memperingatkan bahwa bilahan keris itu masih berhawa jahat yang harus dilerem dibersihkan terlebih dahulu. Tetapi Ken Arok tidak menggubris peringatan Empu Gandring tersebut.
Untuk menghilangkan jejak dan menghapus saksi, maka Empu Gandring ditikamnya dengan keris ciptaannya sendiri. Kemudian sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dikutuknya keris pusaka Empu Gandring itu bahwa kelak keris tersebut akan membunuh tujuh turunan.
Komentar
Posting Komentar