Peran Relaksasi Dalam Membangun Hubungan Harmonis Dengan Sang Maha Pencipta

Peran Relaksasi Dalam Membangun Hubungan Harmonis Dengan Sang Maha Pencipta. Di depan telah diutarakan bahwa Inteligensi Tanpa Batas dapat diberdayakan sebagai salah satu alternatif untuk membuka hijab antara seorang hamba dengan Kholiq. Dengan kata lain, ITB dapat digunakan untuk membangun dan menumbuh kembangkan hubungan yang lebih akrab, lebih dekat dan lebih hangat denganNya sebagai Tuhan yang Maha Pemurah.


Sekalipun Dia merupakan sesembahan kita yang harus kita prioritaskan dalam segala hal, tetapi jangan sampai lupa bahwa Diapun merupakan Dzat Yang Maha Kuasa lagi Maha Kaya, Maha Pemberi dan Maha Pemurah lagi Maha Penyantun. Maha Melihat dan Maha Mendengar. Maha Bijaksana dan Maha Sabar. Maha Memahami. Pendek kata, Dia Maha Mempesona.


Karenanya, tidak ada sesuatu yang lebih memahami diri kita, kesulitan kita, kelemahan kita selain Dia. Dialah Allah, Pemelihara seluruh makhluknya sepanjang masa tanpa pernah merasa letih. Segala puja dan puji bagiNya. Benarkah hubungan kita denganNya dapat menjadi sedemikian dekat? Tentu saja! Dengan segala ke-Maha BesaranNya, kita akan menuju level itu, bahkan dapat berkembang lebih dari itu. Dia memang merupakan Tuhan kita, sesembahan kita.


Tetapi Diapun dapat menjadi sahabat kita. Sahabat sejati tempat kita curhat, tempat kita berkeluh kesah saat kita rnenemui problema berat dalam keluarga. Diapun dapat menjadi konsultan pribadi kita saat menghadapi kesulitan profesi, kesulitan berkomunikasi, kesulitan bersabar, berdoa dll. Dan selain menjadi sesembahan, Diapun dapat menjadi Kekasih Sejati Anda. Benarkah? Anda masih bingung?


Untuk sementara ini, setidaknya cara pandang anda terhadap Allah tidak harus diwarnai presepsi figur kejam, figur yang terkesan minta disembah, bertindak sewenang-wenang sehingga sering membuat anda bingung karenanya. Allah jauh dari prasangka buruk semacam di atas.


Allah sama sekali tidak membutuhkan kita semua, sekali lagi Allah sama sekali tidak membutuhkan kita semua sebaliknya, kitalah yang teramat membutuhkan Dia.


Dia tidak sekejam yang kita duga, Dia tidak sewenang-wenang sebagaimana sering kita tuduhkan kepadaNya. Dia tidak gila hormat seperti yang mungkin sering kita pikirkan. Sekali lagi mungkin kita akan bertanya, benarkah kita dapat membangun hubungan yang lebih akrab? Benarkah?


Demi Dia Yang Maha Mulia, demikianlah adanya. Dia jauh dari prasangka buruk semacam itu. Dia sangat-sangat mengerti kita. Dia Dzat yang sedemikian penyayang melebihi semua perkiraan kita yang percaya penuh bahwa Dia Maha Kuasa tapi kita sangsi betul bahwa Dia Maha Pemberi.


Pernahkah kita sedemikian yakin bahwa doa yang kita panjatkan akan Allah kabulkan? Jawabannya sangat jarang atau bahkan hampir tidak pernah!!! Pernahkah kita merasa begitu yakin bahwa usaha yang sedang kita tekuni akan mengalami kegagalan? Jawabnya, sering! Ironis bukan? Pada bab terdahulu telah diuraikan, akumulasi kekecewaan yang kita alami secara berkesinambungan akan menyebabkan timbulnya stress (ketegangan jiwa).


Dalam kondisi semacam itu siapapun tidak akan bisa berpikir jernih. Siapapun cenderung marah, sensitif, dan kurang kooperatif. Jangankan mampu memahami kesulitan orang lain, persoalan yang dia alamipun tidak mampu ia tangani. Perhatian dan konsentrasinya terserap habis oleh problemanya sendiri. Saran ataupun kritik keras akan sia-sia mengalihkan perhatiannya.


Dapat dipahami jika `nasihat halus' Allah yang dibisikkan melalui nurani hampir pasti tidak akan terdengar olehnya. Saran Allah terlalu halus untuk didengar dan dipertimbangkan. Padahal untuk membangun sebuah hubungan yang intim dengan Allah atau dengan siapapun, perlu adanya komunikasi dua arah yang intensif. Aktivitas relaksasi menjadi sarana yang konstruktif untuk tujuan di atas. Betapa tidak? Saat relaksasi, kita disarankan untuk mengabaikan seluruh lintasan pikiran yang coba mengganggu konsentrasi kita.


Tentu saja yang mengganggu adalah urusan-urusan yang setiap harinya bergelut di sekitar kehidupan kita. Proyek, karir, keluarga, relasi, dll. Jangan diusir secara paksa tapi jangan pula diterima dengan tapi diabaikan. jangan dibenci antusias, tapi diabaikan, dibenci jangan pula diterima dengan hormat. Sekali lagi diabaikan. Coba anda lakukan relaksasi selama 2 minggu, pagi sore masing-masing 10-1 5 menit.


Tampaknya mudah, tetapi kebanyakan gagal karena menganggap aktivitas ini cuma buang-buang waktu saja. Tetapi sekali anda sukses mempertahankan disiplin diri, anda akan menjadi terbiasa mengabaikan hal-hal yang tidak benar-benar perlu dan penting.


Anda akan menjadi lebih mudah memusatkan perhatian pada sesuatu yang perlu dan penting. Misal, kepada Dia Yang Maha Mempesona. Saat segala urusan kecil menyingkir dari pikiran dan perhatian, anda menjadi berkesempatan memperhatikan hal-hal yang halus, lembut dan sederhana, yang sebelumnya jauh dari perhatian anda.


Nurani anda lebih mudah tergugah oleh bisikan-bisikan lirih Allah. Anda menjadi lebih sensitif terhadap kebesaran Allah. Birunya langit pada hari ini tidak beda dengan mendungnya langit pada 2 hari yang lalu. Tetapi pada keduanya anda merasakan Kebesaran Allah. Mulut anda lebih mudah 'berbisik, Engkau benar-benar Maha Besar Ya Rabbi.


Bunga yang mekar pada hari Senin tetap terlihat sama indahnya dengan bunga yang layu. Tidak sia-sia Engkau ciptakan semua ini ya Allah. Subhanallah. Amukan angin topan, ledakan gunung berapi ataupun derasnya banjir kali ini akan terasa lain dalam pandangan -kita. Entah rencana indah apalagi yang tengah Engkau siapkan untuk kami ya Kekasih. Terima kasih, terima kasih ya Allah atas kenikmatan tiada tara ini.


Tak pernah kami kira sebelumnya, kami dapat sebahagia ini tanpa harus bersentuhan dengan kemewahan dan kemegahan dunia. Cukup hanya memikirkan kebesaranMu. 'Allah Akbar! Allah menjamin siapapun yang senantiasa mengingati DiriNya akan memperoleh ketenangan jiwa dan ketentraman batin. Itu Pasti. Bila anda gagal mendapatkannya coba lagi dan coba lagi. Evaluasi adakah sesuatu yang kurang, sehingga haslinya belum maksimal.


Kondisl jiwa yang sedemikian tenang adalah kondisi yang cukup kondusif bagi ITB untuk bekerja secara optimal. Sulit dijelaskan, tetapi apa yang anda minta lebih mudah terpenuhi tanpa harus mengerahkan seluruh daya anda. Anda cukup berkata dalam hati, alangkah enaknya kalau siang-siang  begini makan es buah, anda akan terkejut, bukan karena tiba-tiba dan langit turun es buah. Allah melayani anda dengan cara yang sangat halus dan lembut. Ada teman anda yang mengajak makan es buah, atau tetangga anda mengantar es buah.


Dalam kondisi normal anda tidak akan pernah mampu melihat bantuan tulus Allah ini. Anda Melihat sebagai suatu hal yang kebetulan. Dalam keadaan jiwa yang tenang, semuanya terlihat begitu jelas, betapa Allah diam-diam melayani kita dengan tulus. Dalam keadaan kalbu yang damai begitu banyak kebahagiaan yang dapat kita nikmati.


Tanpa harus mengeluarkan dana jutaan rupiah. Indahnya mentari pagi. Syandunya gemerlap cahaya bintang di malam hari. Subhanallah. Alhamdulillah. Segala puji bagimu ya Allah. Penulis pernah meminta ITB agar listrik PLN kembali hidup setelah padam beberapa waktu, dan berhasil sebanyak 3 kali berturut-turut! Allah begitu pemurah sehingga bersedia meminjamkan kekuasanNya kepada salah seorang hambaNya ini. Pada awalnya permintaan-permintaan anda akan direspon setelah sepekan, misalnya. Setelah itu permintaan-permintaan anda yang sekelas akan direspon dalam 3 hari, kemudian menjadi 1 hari.


Kemudian berubah menjadi 5 jam. Saat interaksi anda denganNya sudah sangat dekat apa yang anda minta realisasinya menjadi semakin singkat. Dan jangan terkejut ketika suatu saat apa yang akan anda minta sudah Allah siapkan. Allah Akbar! Tidak menjadi penting berapa lama kebutuhan anda akan dipenuhi. Bahwa keluhan anda didengar dan direspon olehNya, ini sudah merupakan suatu kebahaglaan tiada tara.


Bisa bertemu dengan presiden saja kita sudah senang, dan kall ini dengan pencipta kita. Allah Akbar! Segala puji seru sekalian alam bagiNya. Dapatkah anda bayangkan, kira-kira bagaimana perasaan anda saat hampir seluruh keinginan yang muncul Allah dengar dan penuhi? Jadilah Allah sebagar figur Penyayang. Anda akan merasa malu karena terlalu banyak meminta.


Anda kemudian menjadi lebih selektif dalam mengajukan permintaan. Betapa tidak? Orang lain kesulitan merasakan kasih sayang Allah, dan anda seperti dimanjakan. Jiwa anda melimpah dengan kebahagiaan yang membuncah. Anda lebih semangat berdoa bagi sesama. Orientasi anda tidak lagi pada diri sendiri tetapi memikirkan orang lain. Dalam tingkatan jiwa semacam ini tidak berarti anda tidak pernah berbuat salah atau dosa. Manusia tempatnya salah dan dosa.


Tetapi anda tidak khawatir dengan ampunan dariNya. Anda menjauhi laranganNya bukan karena takut neraka atau ingin sorga, tetapi merasa malu karena Allah telah bersikap sedemiklan baik kepada anda. Perbanyaklah relaksasi, meditasi ataupun dzikrullah, jangan anda cepat putus asa. Kesulitan anda dalam mendapatkan nikmat relaksasi dalam pengawasan Allah. Berbaik sangkalah padaNya. Insya Allah. Hubungan anda dengan Allah akan semakin akrab, dekat dan hangat. Selamat mencoba semoga berhasil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang