Siapakah Petruk?

Siapakah Petruk. Petruk adalah salah satu 4 panakawan, yang merupakan anak ke-2 dari Semar. Petruk memiliki tubuh yang tinggi, tangan yang panjang dan hidung yang panjang pula.

Meskipun dia anak menjadi anak Semar, namun sebenarnya dia adalah anak raja Gandarwa. Ini terbukti setiap kali petruk menemui kesulitan dan membutuhkan bantuan Sang Gandarwa akan segera datang.

Dalam kisah/lakon Petruk Dadi Ratu ia pernah menjadi raja yang sakti mandraguna dengan pusaka Jamus Kalimasada yang dibawanya, sehingga semua raja tunduk kepadanya.

Dalam pewayangan ia memiliki nama lain Tong-tongsot, Jengglongjaya, Suragendela, Ronggong Jiwan dan Kanthong Bolong. Bentuk wandanya Bujang, Jamblang, Genjlong. Sedangkan wanda Nala Gareng adalah wanda Koral, kancil, jangkrik dan pacet.

Menurut pedalangan Jawa Petruk adalah anak Pendeta Gandarwa Rajaswala atau Resi Selantara yang tinggal di padepokan Kembang Sore. Semula Petruk berwajah tampan dan bernama Bambang Panyukilan. Karena kesombongannya yang mengaku paling sakti di dunia ia mendapat lawan Bambang Sukskati yang memiliki watak sama.

Seperti telah disinggung dalam artikel Siapa Nala Gareng akhirnya keduanya di kutuk batara Ismaya menjadi berwajah jelek.

Petruk dan Gareng menjadi anak angkat batara Ismaya untuk kemudian di serahkan kepada Semar. Oleh karena itu, keduanya dianggap anak Semar. Gareng paling tua, kemudian Petruk dan terakhir Bagong. Mereka disebut Panakawan yang bertugas menjadi pamong trah keturunan Witaradya.

Petruk memiliki istri bernama Dewi Ambarawati atau Dewi Wrantawati, putri Prabu Ambaraja di negara Pandansurat yang didapatnya melalui perang tanding melawan para pelamar lainnya. Dewi Ambarawati kemudian diboyong ke Girisarangan dan Resi Parikenan yang menjadi wali perkawinannya.

Dari perkawinan tersebut Petruk memiliki seorang anak berwajah tampan namanya Lengkungkusuma. Cerita ini kemudian digubah dalam bentuk carangan lakon Petruk Dadi Ratu, yang menceritakan Petruk menjadi raja di negara Lojitengara bergelar Prabu Welgeduwelbeh.

Ia dimintai bantuan raja Dwarawati Prabu Kresna agar membinasakan pemberontak dari negara Trancang Gribig yaitu Prabu Pandupragalamanik.

Setelah berhasil mengalahkan raja tersebut yang ternyata Nala Gareng itu, Prabu Welgeduwelbeh menerima anugerah putri Dewi Wrantawati, yang kemudian setelah raja Lojitengara berubah aslinya menjadi Petruk, Dewi Wrantawati juga berubah menjadi aslinya, Dewi Ambarawati seperti nama Bambang Senet pada Abimanyu dalam lakon carangan Semar Mantu.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang