Perangkat gamelan Jawa Tengah

Perangkat gamelan Jawa Tengah. Menurut wujudnya gamelan Jawa tengah dibagi menjadi, yaitu :
1. Gamelan gedhe
2. Gamelan barut


Menurut suaranya juga dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Gamelan Slendro
2. Gamelan Pelog


Nama dari alat musik gamelan secara garis besar ada 10, yaitu :
1. Kendhang
2. Gender
3. Rebab
4. Demung
5. Saron
6. Kethuk
7. Kenong
8. Gambang
9. Gong
10. Bonang


Tukang menabuh gamelan disebut "Niyaga". Sedangkan yang membawakan lagu atau menyanyi disebut Sinden, Pesinden atau Waranggana.


Menabuh atau memainkan gamelan harus paham wilet dan Pathet.
- Wilet adalah sambungan suara.
- Pathet bisa diartikan tinggi rendahnya suara.


Umumnya menabuh gamelan menurut waktu sebagai berikut :
1. Waktu sore ditabuh gending Pathet 6.
2. Waktu malam ditabuh gending Pathet 9.
3. waktu menjelang subuh ditabuh gending Pathet Manyura.


Yang disebut Laras adalah urutan suara atau nada. Jika anda pernah mendengar kata "dilaras" ini berarti suara tiap-tiap gamelan diurutkan tinggi rendahnya sesuai urutannya.


Gerong adalah menabuh gamelan sambil bernyanyi. Ini biasanya dilakukan para niyaga ketika memainkan gending yang menggunakan gerongan.


Bahan gamelan
Bahan gamelan yang paling bagus terbuat dari perunggu yang dicampur timah, seng dan kuningan. Sedangkan ricikan gamelan terdiri dari :
1. wilahan : gambang, gender, demung, saron, barung, peking, slenthem.
2. pencon : gong, kempul, kethuk, kenong, bonang.
3. sebulan : suling.
4. Terbuat dari kawat : rebab, clempung, siter.


Golongan gamelan
Gamelan uyon-uyon yang komplite ricikannya, yang bisa dibagi sebagai berikut :
1. Gamelan uyon-uyon madya ( di Surakarta disebut gamelan klenengan ), racikannya tidak komplit. Tanpa bedug, bonang, saron. Fungsinya : untuk klenengan dan tabuhan wayang.


2. Gamelan klenengan gadon, sama dengan gamelan uyon-uyon madya, tetapi tanpa kenong dan kempul, tanpa gong gantung tetapi menggunakan gong kemodong.


3. Gamelan Sengganen, ricikannya berwujud wilahan semua. Bonang, kethuk, kempul, kenong, gong dan lain-lain berwujud wilahan pencu.


4. Gamelan cilik, ricikannya juga berwujud wilahan semua, jadi seperti gamelan sengganen. Berdanya, gamelan sengganen yang dibuat dari perunggu, sedangkan gamelan cilik terbuat dari besi atau kuningan.


5. Gamelan Monggang, risikannya : bonang, rojeh, kenong, panontong, ketipung, gong gede. Tidak menggunakan bermacam laras, hanya menggunakan 3 macam laras saja, yaitu : laras panunggul, laras 5 dan laras 6.


Gamelan Monggang ada 2 macam, yaitu :


Monggang Gede, ditabuh/dibunyikan ketika ada upacara jumenengan dan pada waktu miyose ratu tedak ing Sitinggil (saat grebeg)
Monggang Patalon, ditabuh/dibunyikan tiap hari Sabtu, saat miyose ratu tedak ing Sitinggil yang akan melihat latihan para prajurit.
6. Gamelan Kodok Ngorek, ricikannya : bonang, rijal, kecer, klintingan, gender, gambang, kenong, panontong, ketipung, gong. Dibunyikan ketika hari besar.


7. Gamelan Carabalen, ricikannya : panembung, kenong, kempul, ketipung, gong gede. Digunakan untuk mengiringi latihan perang atau beksan wireng.


Gamelan yang terkenal atau dikramatkan
Di Kraton Solo
1. Gamelan Sekaten Nagajenggot lan Kyai Jimat
2. Larasati
3. Pangasih
4. Gunturmadu
5. Kancilbelik
6. Kadukmanis
7. Manisrengga


Di Kraton Yogyakarta
1. Gamelan Sekaten Nagailaga dan Guntursari
2. Harjanagara
3. Harjamulya
4. Madukentir
5. Siratmadu
6. Medarsih
7. Mikatsih


Di Pura Mangkunegaran
1. Kanyutmesem
2. Udan asih
3. Udan arum
4. Udan riris
5. Lipur tamba neng


Di Pura Pakualaman
1. Pangawesari
2. Tlagamuncar
3. Gangsa P.B.X

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang