Menjalani hidup dengan kebiasaan

Menjalani hidup dengan kebiasaan. Sadar ataupun tak sadar, kita terbentuk dari kebiasaan. Kebiasaan yang telah kita lakukan akan terus dan terus dijalani tanpa kita sadari apa akibat dan manfaat yang diperoleh darinya. Tak ada asap tanpa api. Ada aksi pastilah ada reaksi.

Jika kita biasa tersenyum, hari-hari anda akan dipenuhi senyum, namun jika anda biasa serius, hari-hari anda akan dipenuhi keseriusan. Tetapi jika anda terbiasa senyum sekaligus terbiasa serius, anda akan tahu bagaimana suatu hari akan anda isi. Dengan senyum atau dengan keseriusan? Tentunya menurut kebutuhan, situasi dan kondisi.

Dikala hari anda santai dan penuh warna, tersenyumlah untuk menyambutnya. Namun saat di depan anda seorang sahabat baru saja tertabrak mobil dengan luka parah, berpikirlah dengan sungguh-sungguh tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya. Jika anda terbiasa serius tentulah anda tak akan kebingungan untuk itu.

Kebiasaan bisa dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja. Kebiasaan sengaja adalah sebuah kebiasaan yang memang diinginkan. Hal ini biasanya timbul murni karena keinginan hati, meski faktor eksternal juga mempengaruhinya. Misalnya; sering membaca buku-buku, sering melihat tv, memperhatikan kehidupan orang-orang disekitar, sahabat-sahabatnya, dan lain sebagainya.

Kebiasaan seseorang yang malas berpikir, secara otomatis akan membuat ia malas memikirkan sesuatu. Ia takkan mempedulikannya, entah itu penting atau tidak, berakibat baik atau buruk, menguntungkan atau mencelakakan orang lain tak menjadikan masalah baginya. Baginya yang penting ia senang.

Senang, ya kesenangan. Mayoritas manusia akan selalu mencari kesenangan dalam hidupnya, ia tidak akan menerima jika suatu saat kesedihan menerpa hidupnya. Dengan sekuat tenaga dia akan menolaknya. Manusia selalu ingin hidupnya senang dan gembira. Dia akan selalu berusaha menghindari hal-hal  yang membuatnya sedih.

Selama hal tersebut masih dalam pengendaliannya, bisa saja manusia membuat hidupnya penuh kesenangan. Misal, ingin makan enak dengan uang yang dipunya, ingin membeli mobil karena uang yang dipunya dan sebagainya.

Tetapi, bagaimana jika suatu saat anak, istri, saudara tiba-tiba tak bisa mendampingi anda karena sebuah kecelakaan maut? Masihkah anda bisa mengendalikannya? Masihkah anda bisa membeli kesenangan dengan uang anda? Masihkah anda bisa tertawa karenanya? Hanya orang gila yang bisa menertawakan kecelakaan keluarganya sendiri.

Mari kita sadari bahwa hidup ini selalu ada dua hal yang terpenting, pagi-sore, siang-malam, suka-duka, sedih-gembira dan sebagainya. Janganlah terlarut dalam satu atau dua hal saja. Belajarlah tentang banyak hal dalam hidup ini. Jadilah orang yang kaya ilmu, entah ilmu apa saja. Dalam bahasa Jawa "Sugih kagunan". , yang artinya kaya pengetahuan. Entah itu ilmu sosial, biologi, kesehatan, teknologi atau bahkan ilmu mencuri sekalipun, dan sebagainya.

Mungkin anda bertanya: "lhoh kok ilmu mencuri, bukankah mencuri itu perbuatan tak terpuji?" Jika anda mencuri itulah tindakan tak terpuji. Namun jika anda mampu menggunakan ilmunya untuk melindungi itu ilmu yang bermanfaat. Dengan mengerti bagaimana teknik mencuri, tentu anda akan lebih tahu bagaimana cara agar anda tidak kecurian. Masihkah anda menganggap bahwa ilmu mencuri itu ilmu jahat? Baik dan tidaknya sebuah ilmu tergantung dari yang menggunakannya.

Yang Kuasa Maha Adil. Sungguh-sungguh Maha Pemurah. Jangankan orang yang baik dan bijaksana, teroris yang dengan sungguh-sungguh merencanakan pembunuhan banyak manusia tak bersalah dengan bomnya pun dikabulkannya. Tuhan tidak pernah membeda-bedakan umatnya. Tuhan akan mengabulkan setiap permintaan umatnya jika ia berusaha dengan sungguh-sungguh dan tekun. Tuhan memberikan pilihan baik dan buruk dengan segala akibatya, terserah pilihan mana yang anda inginkan.

Kebiasaan hidup tak lepas dari baik dan buruk. Jika anda terbiasa baik, baiklah hidup ini. Namun jika terbiasa buruk, tercelalah hidup anda. Untuk memiliki kebiasaan tergantung seberapa jauh anda belajar tentang ilmu kehidupan ini. Ilmu tak ada batasnya. Warnailah hidup ini dengan belajar tentang banyak hal, pada saatnya akan bermanfaat bagi anda.

Berbagai ilmu yang telah dipelajari lambat laun akan mengalir dan mendarah daging, ini akan memudahkan anda untuk memilih bagaimana harus menjalani hidup ini. Kebiasaan mana yang akan terpilih itu hak anda.

Banyak orang dipenjara seumur hidup karena kebiasaan membunuhnya, tak mengherankan pula jika seorang Thomas Alva Edison yang agak tuli tercatat sebagai ilmuwan sekaligus pahlawan dunia, karena kebiasaannya utak-utik dengan hasil temuannya, seperti bola lampu listrik, gramafon, juga kamera film., yang banyak bermanfaat bagi umat manusia di dunia.

Tersenyumlah jika patut tersenyum dan berpikirlah jika itu patut dipikirkan.

"Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan" (by: Aris Toteles)

Semoga menjadikan motivasi hidup anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang