Menjadi penulis handal untuk yang dipikirkan
Menjadi penulis handal untuk yang dipikirkan. Jangankan menulis artikel, menuliskan beberapa keinginan pada sesobek kertas pun belum tentu mampu. Mengapa demikian? Seseorang terkadang tak mengerti apa yang ia rasakan, apa yang ia inginkan ataupun yang dikehendaki. Inilah yang membuat seseorang bingung harus mulai dari mana ketika menghadapi lembar entri posting.
Menulis apa tentang apa ya? Harus mulai darimana ya? Jangan-jangan nanti ditertawakan pembaca, malu dong. Dan berbagai kekhawatiran lain yang membelenggu tangan anda untuk mengetikkan walaupun hanya satu kata saja. Jika anda terus bertanya dan khawatir, kapan anda akan mulai menulis?
Memang menulis tak segampang membalikkan telapak tangan, tetapi jika anda memang berniat menulis, tentunya lebih baik segera menulis dari pada bengong tak tentu arah. Berjalan sepuluh kilometer pasti diawali dengan langkah pertama.
Kita tak bisa menjamin apakah nanti akan sampai ke langkah terakhir, tetapi jika anda tak pernah memulai melangkah kapan anda akan sampai? Atau memang anda tak pernah ingin menempuhya? Terkecuali he he. Menulis tidak harus bagus menurut orang lain, menulis tidak harus seperti tulisan Si A, Si B dan sebagainya.
Menulislah karena anda ingin menulis, menulislah apa yang ada dibenakmu. Anda mempunyai latar belakang tersendiri yang tak selalu dimiliki orang lain.
Latar belakang yang dimiliki justru akan menunjukkan ciri khas tulisan anda. Menulis bukan berarti harus jadi penulis. Sebenarnya memang banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menulis. Mulai ejaan yang benar, penggunaan kata yang pas agar enak dibaca dan sebagainya.
Bagi yang pernah kuliah tentang hal menulis mungkin telah lihai untuk itu, tetapi bagaimana jika bagi yang tak pernah makan sekolahan seperti saya? Tak ada tempat bertanya, kecuali buku sebagai panduan. Memang dibutuhkan improvisasi tersendiri untuk itu.
Membacalah
Banyaklah membaca agar pengetahuan bertambah. Dengan membaca, secara tak sadar telah memasukkan berbagai pengetahuan ke dalam diri dan jiwa. Membacalah sedikit demi sedikit lalu praktekkan sedikit demi sedikit pula. Bacalah satu sub judul buku lalu praktekkan begitu pula. Jangan menelan satu buku sekaligus, anda takkan pernah tahu apa isinya.
Bacalah buku, majalah, koran atau situs yang membahas apa yang anda suka. Jangan membaca karena orang lain juga membaca. Membacalah tentang sesuatu karena murni keinginan anda sendiri. Membaca karena murni keinginan akan lebih mudah dipahami dan dipraktekkan. Lain halnya jika anda membaca karena paksaan, walaupun anda membaca 24 jam saya yakin takkan pernah memahaminya.
Khawatir di kritik
Mengapa harus khawatir dikritik? Bukankah kritik itu akan membuat anda lebih pintar? Jangan pernah takut dikritik! Kritik yang baik adalah kritik yang mengena, yang didasarkan alasan tertentu. Terimalah kritik yang membangun. Pengkritik yang bijak tidak akan pernah mencemoohkan anda.
Dia mengkritik dan mampu menjelaskan alasannya sekaligus menunjukkan jalan untuk anda agar lebih baik. Kalaupun ia tidak suka dengan tulisan anda, dia takkan pernah menjelek-jelekkannya, dia mempunyai langkah yang bijak untuk membuat anda lebih baik, bukan sebalikya.
Pernahkah anda membaca komentar pada suatu artikel yang tak enak di baca? Itulah contah pengkritik yang tidak bijak. Mungkin karena artikelnya tak seperti yang ia cari, tak sependapat atau mungkin karena tak suka dengan gaya tulisan anda, atau mungkin ada indikasi negatif lain.
Pengkritik yang demikian rasanya tak begitu penting untuk diperhatikan. Seperti yang pernah saya alami sendiri dan saya tuliskan pada sebuah artikel Ngeblog bukan untuk menipu. Karena jika anda tak mampu memahami, ini hanya akan membuat anda patah semangat. Tersenyumlah, lanjutkan langkahmu.
Tulislah yang anda pikirkan
Seperti yang telah sedikit saya singgung di atas, menulislah apa yang ada dibenakmu. Menuliskan apa yang dipikirkan, diinginkan dan yang dikehendaki, sama saja anda telah mencurahkan sekaligus melepaskan berbagai beban perasaan yang ada. Rasakan, anda akan lebih lega setiap kali menuliskan berbagai gejolak yang dirasa.
Berapa kali sehari anda update status di facebook, 2x, 3x, 4x? Lihatlah status teman-teman anda, setiap saat apa yang dia pikirkan dia tuliskan lewat status facebook. Semakin banyak status yang dia buat setiap harinya, bisa ditebak banyak yang ia pikirkan.
Bukan itu saja, mereka butuh perhatian karenanya. Apa yang mereka tulis mencerminkan yang ada di rasa. Walaupun terkadang tidak transparan karena alasan tertentu. Jika bisa memahami, secara tidak langsung puluhan dan bahkan ratusan status dan komentar anda difacebook merupakan curahan rasa yang ditulis.
Coba hitung saja, berapa puluh alenia yang telah anda tulis setiap harinya. Berarti sebenarnya anda bisa Belajar ngeblog lewat facebook bukan? Menulis tidak harus tentang ini dan itu, menulis tentang rasa anda tak menjadikan masalah.
Bagaimana? Sekarang terserah anda, menulis atau tidak itu urusan anda. Tetapi yang terpenting, jangan pernah takut untuk menulis tentang apa saja. Jangan pikir hanya penulis profesional yang bisa menulis, anda juga penulis handal untuk yang anda pikirkan.
Komentar
Posting Komentar