Proses afdruk dan sablon kaos

Proses afdruk dan sablon kaos. Afdruk adalah tahap merekam atau mengcopy gambar difilm ke atas screen. "Tinta" master adalah obat semisal UlanoTZ Chromatin.

Langkah - langkahnya sebagai berikut :

1.Campurkan Ulano dengan sensitizer yang disesuaikan dengan pemakain. ini dilakukan ketika pada saat yang sama ketika screen sedang dibersihkan. Jika kita hanya membutuhkan satu screen berarti kita tidak perlu mencampurnya terlalu banyak, perkirakan cukup saja. Ulano yang telah dicampur itu sebaiknya diberi setetes tinta yang warnanya tidak termasuk di dalam warna yang akan disablon. Gunanya untuk memudahkan membaca detail - detail sesuai gambar.

2. Oleskan UlanoTZ dengan menggunakan mika/penggaris. Ini dilakukan setelah screen bersih dan kering. Bisa juga dengan menggunakan rakel, namun hasilnya bisa terlalu tebal. Sesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak, bagian depan dan belakang bingkai screen.

3. Jika screen sudah tertutup ulano, keringkan dengan hairdryer. Bisa juga menggunakan kipas angin walau akan sangat lama kering. Jangan pernah menggunakan cahaya apapun, terutama panas matahari untuk proses pengeringan ini.

4. Setelah ulano kering, pindahkan gambar yang ada di film/klise sablon atau kertas HVS hasil print yang sudah dilumuri minyak sayur. Letakkan gambar tersebut secara terbalik dibagian depan screen, tutup dengan kaca 5mm. Bagian dalam atau belakang screen, lalu diberi bantalan kain hitam. Pencahayaan bisa dengan UV dari matahari. Urutannya : kaca>film>screen>bantalan kain hitam (bisa ditambah pemberat lainnya untuk menekan bantal).

5. Hadapkan pada sinar matahari selama sekitar 20 detik. Bisa juga dengan lampu neon 2 x 40 watt, urutannya sama tetapi tidak lagi memerlukan kaca 5mm karena sudah ada di meja. Jika menggunakan meja afdruk, hadapkan gambar ke bawah menuju arah lampu sinari dalam 15 menit.

6. Setelah disinari, screen disiram dengan air bersih terlebih dahulu. Pastikan tidak ada kotoran debu atau batu kecil yang jika disemprot akan merusak gambar yang sudah dipindahkan dan merusak kain screen. Air juga berfungsi untuk melunakkan lapisan Ulano yang tidak terkena sinar.

7. Semprotkan air dengan panduan gambar yang telah diprint agar detail-detail gambar yang sangat kecil mudah terbaca. Jika ada detail yang rusak karena semprotan air terlalu keras, lapisi ulano dengan menggunakan cutton bud.

8. Setelah disemprot, keringkan dengan hairdryer, karena butuh angin dan panas agar lebih cepat kering. Jika cuaca tidak mendung, boleh saja menggunakan panas matahari.

9. Lapisi bagian pinggir ulano discreen dengan lakban cokelat dibagian sisi depan gambar dan belakang. Tujuannya tinta yang tidak sesuai dengan gambar aslinya tidak tembus dan agar tinta tidak masuk ke sela-sela screen yang akan sulit dibersihkan.

10. Jika ingin mencetak dengan menggunakan meja, screen perlu diberi cathok.

11. Letakkan T-Shirt pada tripleks. Bagian dalamnya diletakkan di atas meja di bawah screen. Jika akan memproduksi sablon dengan jumlah yang sangat banyak, gunakanlah mal/pembatas agar ukuran dan letak sablon tetap sama.

12. Gunakanlah koran untuk memastikan bahwa tidak ada  tinta yang tembus.

13. Letakkan tinta yang sudah dicampur cairan penguat/perekat khusus, agar tinta yang mengandung rubber  tidak mudah pecah ketika dicuci atau disetrika. Gunakan rakel untuk meratakannya.

15. Jika dalam pola gambar terdapat lis atau garis dipinggir huruf misalnya, sebaliknya lis dicetak belakangan, karena harus disesuaikan dengan cara membuka cathok.

16. Jika sudah selesai menyablon, sebaiknya screen langsung dicuci dengan sabun krim dan sikat dengan memakai sikat dari kain perca. Jika screen tidak langsung dibersihkan, nantinya akan sulit membersihkannya, walaupun tintanya berbasis air.

17. Lepaskan T-Shirt dari tripleks jika sudah kering. Hadapkan dengan kipas angin, hindarkan tripleks dari benang-benang sisa jahitan konveksi yang menempel, karena dapat mempengaruhi hasil sablonan berikutnya.

Baca juga: Proses membuat film sablon manual

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan perbedaan lambang Koperasi Indonesia

Three yellow box

Notasi Ayak-ayakan Pamungkas Pelog Barang