Sanggahan teori abiogenesis dan Biogenesis
Sanggahan teori abiogenesis dan Biogenesis. Bagi anda yang sedang mencari informasi tentang teori Abiogenesis dan Biogenesis, berikut akan kita bahas satu-persatu.
Teori Abiogenesis
Teori ini dkemukakan oleh Aristoteles (300 sebelum Masehi). Ia berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati. Pendapat ini didukung oleh penemuan Leewenhoek. Dengan mikroskop buatannya sendiri, ia berhasil melihat jasad renik dalam air selokan, air hujan, air rendaman jerami dan lain-lain.
Needam, seorang pendeta bangsa Irlandia juga menganut teori ini. Ia mengadakan percobaan-percobaan dengan berbagai rebusan padi-padian, daging dan sebagainya yang disimpan dalam botol tertutup rapat. Ternyata benda-benda dalam botol tersebut dapat menimbulkan jasad renik.
Teori Biogenesis
Teori ini muncul setelah beberapa ahli melakukan percobaan. Hasilnya terbukti bahwa teori abiogenesis tidak benar. Ahli-ahli yang melakukan percobaan tersebut antara lain, yaitu :
1. Francesco Redi
Ia melakukan percobaan dengan tiga buah tabung kaca yang masing-masing diisi dengan sekerat daging. Tabung 1 dibiarkan terbuka, tabung 2 ditutup rapat dan tabung 3 ditutup kain kasa. Beberapa hari kemudian pada tabung 1 akan terlihat adanya larva, pada tabung 2 dan pada tabung 3 sama sekali tidak terdapat larva.
Dari percobaan ini ia ia menyimpulkan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk, melainkan dari telur lalat yang ditinggalkan pada keratan daging yang membusuk.
2. Lazzaro Spallananzani
Ia membantah pendapat Aris toteles dan Needam dengan mengatakan bahwa perebusan dan penutupan botol-botol berisi air rebusan daging yang dilakukan oleh Needam tidak sempurna. Dalam percobaannya, Spallananzani menggunakan air kaldu yang diisikan ke dalam beberapa tabung reaksi. Sebagian tabung yang berisi air kaldu ini dibiarkan begitu saja tanpa dipanaskan.
Kemudian tabung ditutup dengan sumbat gabus yang dirapatkan dengan lilin cair. Sebagian tabung yang lain setelah diisi air kaldu dididihkan selama 15 menit kemudian ditutup dengan sumbat gabus yang dirapatkan dengan lilin cair.
Setelah beberapa hari ia mendapatkan bahwa pada tabung yang ditutup rapat dan air kaldunya dididihkan tidak mengalami perubahan. Pada tabung yang terbuka dan pada tabung yang air kaldunya tidak dididihkan, air kaldunya berubah menjadi keruh karena adanya bakteri-bakteri.
Kesimpulan dari percobaan ini adalah bahwa bakteri timbul bukan dengan begitu saja, melainkan karena ada spora bakteri yang mengotori air kaldu, kemudian spora ini tumbuh menjadi bakteri.
Percobaan Spallananzani ini juga mendapat sanggahan dari beberapa orang yang berpendapat bahwa tidak adanya kehidupan dalam tabung yang tertutup rapat adalah karena tidak ada tenaga dari udara yang masuk ke dalam tabung untuk menimbulkan kehidupan.
3. Louis Pasteur
Percobaan yang dilakukan Louis Pasteur menyempurnakan percobaan Spallananzani. Pasteur menggunakan botol (labu) yang tutupnya disambung dengan satu pipa yang melengkung seperti leher angsa, sehingga memungkinkan masuknya udara ke dalam botol yang berisi air kaldu.
Dengan cara inilah Pasteur berhasil membuktikan bahwa tidak ada kehidupan yang dapat timbul dari benda mati. Hasil percobaan ini diungkapkan dalam suatu slogan Omne vivum ex ovo, Omne vivum ex ivo yang artinya "Adanya kehidupan berasal dari telur, adanya telur berasal dari kehidupan.
Komentar
Posting Komentar